Polisi Paris Mengaku Salah Dalam Laga Final Liga Champions 2022 

bola88

Polisi Paris Mengaku Salah Dalam Laga Final Liga Champions 2022 

Babak baru kerusuhan laga final Liga Champions 2022 di Paris memasuki fase klimaks. Kepala Polisi Paris, Didier Lallement, mengakui pada Kamis lalu bahwa kekacauan di Stade de France di Final Liga Champions jelas merupakan kegagalan dari pihak kepolisian Paris.

bola88

Polisi Prancis Siap Bertanggung Jawab

Dalam keterangannya tersebut Didier mengatakan akan bertanggung jawab penuh atas manajemen polisi dari acara tersebut. Hal ini menjadi klimaks setelah kedua belah tim yang berlaga di final yakni Real Madrid dan Liverpool, melakukan penyelidikan internal pada fansnya dan melaporkan keberatan atas perlakuan yang diterima oleh fans dalam laga final tersebut.

Pada 28 Mei lalu, puluhan ribu penggemar memadati Paris menuju Stade de France untuk menyaksikan Liverpool dan Real Madrid saling berhadapan. Akan tetapi harapan untuk menyaksikan final dengan penuh  pertarungan yang sangat dinanti-nantikan itu dipenuhi dengan momen-momen kacau.

Pertandingan laga Final Liga Champions 2022 itu sendiri sempat tertunda lebih dari 35 menit setelah suporter Liverpool kesulitan memasuki Stade de France. Bahkan dalam kericuhan sebelum awal pertandingan tersebut gas air mata digunakan oleh polisi Prancis. Suporter yang terjebak di area yang padat termasuk anak-anak menjadi korban salah langkah tindakan polisi.

Bukti Bukti Pendukung

Foto-foto yang ada menunjukkan para penggemar berdesakan di area berpagar setelah kemacetan terbentuk di sekitar titik masuk yang sangat ketat di ujung Liverpool. Bahkan menurut keterangan, banyak penggemar dengan tiket dilarang memasuki stadion di area yang sangat ramai. Hal ini membuktikan komunikasi dari keamanan buruk.

Baik Liverpool dan Real Madrid telah mengeluarkan pernyataan yang merinci contoh kekerasan yang dialami penggemar mereka dan menyerukan penyelidikan untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Selama sidang di depan Senat Prancis, Didier menyatakan permintaan maaf yang tulus kepada penggemar Spanyol dan Inggris yang tidak disambut dalam kondisi aman.

Membela Penggunaan Gas Air Mata

Meskipun demikian, Lallement kemudian membela tindakan polisi, termasuk penggunaan gas air mata. Polisi menyemprotkan gas air mata ke fans Liverpool di luar stadion sebelum Final Liga Champions.

Menurut Didier, tindakan itu adalah satu-satunya cara menurut sepengetahuan mereka untuk membuat orang banyak mundur ketimbang menyerang mereka. Keputusan tersebut dibuat sebagai satu-satunya cara untuk menjamin integritas fisik orang-orang dan penyelenggaraan pertandingan.

Berbeda dengan sikap Didier, Gerald Darmanin selaku Menteri Dalam Negeri Prancis juga meminta maaf atas penggunaan yang tidak proporsional dari gas air mata oleh polisi Prancis saat final Liga Champions 2022 saat sidang di depan Senat Prancis.

Bahkan dalam statemen tersebut, Didier mengulangi penekanan Darmanin pada masalah tiket palsu dan menyalahkan Liverpool karena berkontribusi pada kekacauan.

Alasan Tiket Palsu Tidak Masuk Akal

Menurut Didier, penggemar Liverpool didorong oleh klub mereka untuk datang ke Paris dalam jumlah besar bahkan tanpa tiket, tanpa memiliki informasi yang tepat tentang organisasi di tingkat klub dari perjalanan ini katanya.

Darmanin sebelumnya menyalahkan tiket palsu atas keterlambatan pertandingan tersebut. Bahkan ia mengklaim ada penipuan tiket palsu besar-besaran, industri dan terorganisir. Ia menuduh bahwa 30.000 hingga 40.000 penggemar Inggris berada di Stade de France baik tanpa tiket atau dengan tiket palsu.

UEFA, badan pengatur sepak bola Eropa, juga mengatakan penumpukan penggemar di pintu putar disebabkan oleh tiket palsu. Meski angka-angka itu juga masih dalam perdebatan.

Menanggapi tuduhan tiket palsu tersebut, anggota parlemen Inggris Ian Byrne mengatakan menghubungkan kerumunan dan penundaan dengan tiket palsu adalah sebuah omong kosong. Itu merupakan upaya dari otoritas Prancis dan UEFA untuk menutupi kesalahan mereka.

bola88