MANCHESTER – Manchester United mendapat keuntungan besar setelah klub memecat Jose Mourinho, Selasa (18/12/2018). Itu sebagaimana disampaikan ahli keuangan sepak bola, Kieran Maguire.
Maguire menjelaskan pasar saham bereaksi positif terhadap pemecatan Mourinho dengan nilai keuntungan yang ditaksir sebesar 170 juta poundsterling atau sekira Rp 3,1 triliun. “Mereka (United) mungkin menghasilkan uang dengan memecatnya,” katanya dikutip dari Sky Sports, Kamis (20/12/2018).
“Dia (Mourinho) berubah menjadi merek beracun untuk klub. Kesempatan untuk memiliki seseorang yang sedikit lebih ramah media, memiliki dampak positif pada sponsor komersial dan pengiklan – pasar saham menyukai gagasan itu,” sambung Maguire.
Meski nilai komersial klub kembali tumbuh, namun pria yang bekerja sebagai dosen di University of Liverpool, mengatakan nilai ini berkelanjutan atau tidak, tergantung pada pengangkatan pelatih baru apakah bisa memberikan piala. Artinya, Ole Gunnar Solskjaer memiliki tugas yang berat setelah dia ditunjuk sebagai pelatih sementara Setan Merah.
“Kesuksesan United di pasar saham dan sebagai entitas komersial, sangat bergantung pada pemberian piala di lapangan. Mereka tidak bisa bertahan untuk waktu yang lama tanpa itu,” ungkap Maguire.
United diketahui belum memenangkan trofi juara Liga Inggris sejak Sir Alex Ferguson memutuskan pensiun pada 2013. Selama pergantian pelatih, tidak ada yang sanggup memberikan gelar kepada penggemar Setan Merah.
Begitu pula dengan Mourinho. Di musim pertamanya menjabat sebagai pelatih United, ahli strategi asal Portugal itu hanya mampu memenangkan Piala Liga Europa dan Piala Liga Inggris. Meski demikian, keberhasilan yang dicapai Ferguson di lapangan setidaknya membutuhkan waktu satu dekade untuk menghapus dalam hal nilai komersial.
“Manchester United adalah merek olahraga terbesar di dunia dan semua orang ingin dikaitkan dengan itu karena klub dikaitkan dengan kesuksesan. Kilauan kesuksesan moderat yang dicapai Jose Mourinho mulai sedikit berdebu,” pungkas Maguire.