CEO Ducati, Claudio Domenicali sudah tidak sabar melihat perselisihan di tim Repsol Honda ketika Pabrikan Jepang itu memilih untuk mendatangkan Jorge Lorenzo pada tahun ini. Keberadaan juara dunia tiga kali di kelas utama MotoGP sedikit banyak bisa memengaruhi psikologis Marc Marquez.
Posisi Marquez semakin terancam dan dia harus bisa menjaga konsistensinya agar label sebagai pembalap kesayangan tim Honda tidak jatuh ke pembalap lain. Domenicali memiliki beberapa keraguan bahwa Lorenzo dan The Baby Alien bisa kompak untuk bekerja sebagai sebuah tim.
“Mari kita lihat apakah dua ayam jantan di kandang ayam yang sama bisa menemukan keharmonisan. Kita harus menunggu permusuhan dimulai,” celetuk Domenicali dikutip dari Auto Portal, Selasa (15/1/2019).
Domenicali tampaknya masih menyimpan rasa sakit hati dengan Lorenzo. Sejak X-Fuera didatangkan dari tim Movistar Yamaha pada 2017 lalu, pemilik nomor 99 itu gagal memberikan kontribusi terhadap pabrikan Italia di kelas elite MotoGP.
Dari 32 kali turun di lintasan pacuan kuda besi MotoGP, Lorenzo hanya menghasilkan tiga kemenangan. Hasilnya, dia terjebak di peringkat kesembilan di musim lalu setelah menorehkan 134 poin. Statistik itu di luar ekspektasi Domenicali. Sehingga, ketika Lorenzo memutuskan pindah ke Honda, tim Ducati tidak terlalu meratapi kepergiannya.
“Harapan Lorenzo dan kami sangat tinggi, alias lebih tinggi dari apa yang ia capai. Semuanya terlambat dan mulai terlambat mencapai tujuan dan sekarang kami melihat pembalap kami saat ini memerhatikan bahwa ada lebih banyak rasa hormat antara Dovizioso dan Petrucci.
“Jika dibandingkan dengan Lorenzo dan Dovizioso, komunikasi antar keduanya kurang baik untuk tim. Tetapi dengan Petrucci, tim lebih harmonis,” pungkas Domenicali.