Presiden Ultimate Fighting Championship (UFC) Dana White merasa bahwa Komisi Atletik Nevada (NAC) menjatuhkan hukuman berat kepada Khabib Nurmagomedov. Khabib diuhkuma karena keterlibatannya dalam perkelahian pasca pertaurngan UFC 229, di T-Mobile Arena, Las Vegas, 7 Oktober 2018 lalu.
Pada sidang Komisi Atletik Negara Nevada, AS, Selasa (29/1/2019), Nurmagomedov dijatuhi hukuman larangan tampil selama sembilan bulan dan denda USD500.000 (Rp6,9 miliar) atas keterlibatannya dalam perkelahian pasca tarung UFC 229.
Penangguhan dapat dikurangi hingga tiga bulan sambil menunggu partisipasi Khabib dalam layanan publik anti-bullying yang harus disetujui oleh NAC. Sementara Conor McGregor dihukum lebih ringan, dengan larangan enam bulan dan denda US50.000. Berbicara di SportsCenter pada Selasa malam, White menggambarkan penyelesaian kasus Nurmagomedov terhitung “berat”.
“Saya jelas terkejut betapa mereka mengenakan (hukuman pada) Khabib,” kata White. “Dia dihukum setengah juta dolar dan larangan tampil enam bulan jika dia kegiatan sosial. Menurut saya, itu berat.”
“Apa yang Khabib lakukan salah, dia melompat, dan segalanya terjadi dalam sepersekian detik. Itu sedikit kasar, tapi itulah yang terjadi.”
Anggota panel NAC pada persidangan hari Selasa menyoroti perlunya mengawasi bahasa yang digunakan oleh petarung menjelang pertandingan, tetapi White merasa bahwa omongan sampah sebelum pertarungan adalah normal jika melihat sejarah olahraga pertarungan.
“Ini pertarungan. Pada akhirnya, ini adalah pertarungan,” ujarnya. “Kadang-kadang Anda menemukan orang yang tidak saling menyukai dan ada banyak perasaan permusuhan. Itulah yang terjadi dalam pertarungan ini. Itulah yang kami lakukan dalam bisnis pertarungan.”
“Orang-orang ini berbicara tentang petarung yang mengatakan hal-hal jahat satu sama lain dan semua hal lainnya. Jika Anda memisahkan ini, Anda kembali ke ketika Ali melawan Frazier. “