DewaSport.asia – Menyusul status lockdown yang tengah melanda Italia, khususnya di provinsi Lombardy, beragam kegiatan individu dilakukan oleh banyak pesepak bola Serie A, satu di antaranya adalah Stefan De Vrij, bek Inter Milan yang mengaku sudah menghabiskan empat buku dalam seminggu.
De Vrij mencoba untuk tetap berkomunikasi dengan para suporter Inter. Ia memanfaatkan aplikasi video chat dan membicaraan banyak topik dalam video tersebut.
Fans diberikan kebebasan untuk menanyakan apa pun kepada eks bek Lazio tersebut. Satu di antaranya adalah mengenai sosok Antonio Conte.
“Menyenangkan. Saya belajar banyak dari dia, sama seperti pemain lain juga seperti saya. Kami senang dan berusaha mengikuti arahannya sebagai pelatih,” kata De Vrij menjawab pertanyaan suporter.
Pada satu momen, datang satu pertanyaan unik yang membuat De Vrij tertarik untuk menjawabnya. Saat itu, ia ditanya mengenai kegiatan sehari-hari yang dilakukannya ketika masa karantina atau lockdown.
“Sejauh ini, dalam satu pekan, saya sudah menamatkan empat buku. Kami banyak waktu luang dan saya paling suka baca di balkoni saat siang hari,” ujarnya lagi.
“Oh ya, saya sedang suka baca buku tentang hal-hal spiritual,” sambung De Vrij.
Sebagai seorang bek, tentunya De Vrij ditugaskan menghadapi striker yang tipenya berbeda-beda. Ia mengatakan Kylian Mbappe adalah satu pemain yang menurutnya paling sulit dijaga.
“Ada banyak pemain. Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo adalah dua pemain yang sangat sulit dikawal, tapi Mbappe paling sulit karena dia sangat cepat,” katanya.
Menariknya, De Vrij juga bercerita bahwa ia mengawali karier sepak bola bukan sebagai bek. Ia juga mengaku sempat menjajal tenis ketika kecil.
“Mulanya saya seorang striker, lalu pindah menjadi gelandang. Saat usia 16 tahun saya fokus menjadi bek, pernah bek sayap juga, lalu akhirnya mantap sebagai bek tengah,” ujar De Vrij.
“Sepak bola adalah olahraga pertama saya, tapi saya pernah juga mencoba tenis. Pada ahirnya saya harus memilih, dan saya pilih sepak bola,” katanya memungkasi.