DewaSport.asia – Gelandang Borussia Dortmund Julian Brandt diyakini bisa bermain di klub sekelas Barcelona atau Real Madrid, jika ia mampu mengeluarkan potensinya secara maksimal.
Brandt memancarkan sinarnya bersama Bayer Leverkusen. Ia lalu dikabarkan diminati oleh tim-tim besar Eropa seperti Liverpool, Juventus, dan Manchester United.
Akan tetapi pada akhirnya ia memilih pindah ke Dortmund pada tahun 2019 kemarin. Ia mampu memberikan kontribusi besar kepada tim asuhan Lucien Favre tersebut.
Sejauh ini ia telah bermain sebanyak 34 kali bagi Borussia Dortmund. Ia mencatatkan tujuh gol dan 10 assist.
Bisa ke Real Madrid Atau Barcelona
Dirk Kunert adalah mantan pelatih Julian Brandt saat masih di Wolfsburg U-19. Ia meyakini bahwa pemain berusia 24 tahun itu punya potensi yang sangat besar.
Dan saat ini, Kunert meyakini Brandt belum mengeluarkan potensinya secara maksimal. Ia lantas mengklaim bahwa jika hal itu bisa terjad, maka Brandt bisa bermain di klub sekelas Barcelona atau Real Madrid dengan mudah.
“Saya tidak selalu merasa bahwa ia benar-benar bermain dengan 100%, bahwa ia sepenuhnya menunjukkan potensinya. Ia bisa melakukan lebih banyak, saya yakin itu,” klaim Kunert kepada Goal dan SPOX.
“Tentu, ia bermain untuk salah satu klub terbaik di Jerman dan untuk tim nasional, tetapi bahkan sebelum itu saya berpikir sendiri dari waktu ke waktu: ‘Ya ampun, jika ia bisa mencapai 100%, pindah ke Real Madrid atau Barcelona akan mungkin terjadi tanpa masalah untuk Jule’,” cetusnya.
“Tapi ia masih muda dan punya waktu untuk menempa dirinya sendiri. Jika ia terus bekerja sekeras yang ia lakukan sekarang, saya tidak melihat batasan untuknya,” serunya.
Perubahan Posisi
Di awal karirnya, Julian Brandt beroperasi sebagai winger. Namun seiring waktu, pelatih Bayer Leverkusen yakni Peter Bosz menggesernya untuk bermain di pos gelandang serang.
Kini di Borussia Dortmund, Brandt masih sering dimainkan di pos tersebut. Dirk Kunert merasa Brandt memang cocok bermain di posisi tersebut berkat kecerdasannya dan kemampuannya membaca arah jalannya pertandingan.
“Ia bermain terutama di sayap bersama kami karena sentuhan pertamanya luar biasa dan ia selalu melewati lawan-lawannya dengan cepat dan berakhir di area gawang lawan. Tapi seperti yang ditunjukkan beberapa tahun terakhir, ia adalah pemain yang perlu bermain sebagai gelandang tengah,” serunya.
“Ia menyukai operan ganda, bola-bola yang di-chip dan bahkan operan backheel seperti akhir pekan lalu melawan Schalke [dalam proses assist Thorgan Hazard untuk Erling Haaland].”
“[Ia] sangat pintar, dipersenjatai dengan pemahaman yang luar biasa tentang ruang dan waktu dan bakat membuat rekan satu timnya terlihat baik,” serunya.