DewaSport.asia – 11 pertandingan sisa La Liga 2019/20 ini bakal jadi panggung duel Barcelona dan Real Madrid dalam perebutan gelar juara. Siapa pun yang terpeleset, bahkan satu kali saja, mungkin harus siap mengucapkan selamat tinggal pada trofi bergengsi itu.
Saat ini Barca memimpin di puncak klasemen sementara, tapi hanya unggul 2 poin dari Real Madrid. Artinya, masih ada berbagai kemungkinan yang bisa terjadi, termasuk kemungkinan Madrid menyalip Barca.
Karena itulah tim yang bakal jadi juara adalah tim yang bisa merangkai 11 kemenangan beruntun. 11 pertandingan sisa bakal menentukan segalanya, Barca jelas bakal mengandalkan sang kapten Lionel Messi.
Gol Messi Tidak Selalu Cukup
Musim ini, Messi berulang kali jadi penyelamat Barca di sejumlah pertandingan. Gol-golnya selalu penting, entah untuk menghindari kekalalahan atau untuk mengunci kemenangan dengan skor besar.
Biar begitu, Marca membeberkan fakta bahwa pada dua kesempatan terakhir Madrid jadi juara La Liga (2011/12 dan 2016/17), Messi mencapai level terbaiknya perihal jumlah gol.
Pada 11 pertandingan terakhir di musim 2011/12 lalu, Messi bisa mencetak 19 gol dan menutup musim dengan total 50 gol di La Liga.
Namun, musim itu justru Madrid yang jadi juara. Di bawah Jose Mourinho, Madrid melangkah percaya diri dan memetik kemenangan demi kemenangan.
Butuh Lebih dari Messi
Lima tahun berselang, tepatnya pada musim 2016/17, Messi pun tampil gemilang di 11 pertandingan sisa La Liga dengan 14 gol.
Namun, musim itu justru Madrid yang berhasil jadi juara, bahkan Cristiano Ronaldo hanya perlu mencetak enam gol pada 11 pertandingan terakhir.
Singkatnya, meski Messi bisa mencetak gol sebanyak-banyaknya di sisa pertandingan musim ini, Barca belum tentu jadi juara. Blaugrana butuh lebih dari Messi, juga menunggu Madrid terpeleset.
Barca boleh jadi punya pemain terbaik di dunia, tapi terkadang pemain terbaik di dunia pun tidak cukup untuk jadi juara.