DewaSport.asia – Barcelona sepertinya bakal puasa belanja pemain sampai beberapa musim ke depan. Saat ini kondisi finansial klub benar-benar buruk karena hantaman pandemi virus corona.
Benar, presiden Barca, Josep Maria Bartomeu, terang-terangan mengakui bahwa kondisi finansial klub benar-benar buruk. Barca merupakan salah satu klub terbesar di dunia, tapi ternyata pilar keuangan mereka tak setangguh yang diharapkan.
Gaji pemain sudah dipotong sejak beberapa bulan lalu, dan Barca bergantung pada bantuan pemerintah untuk membayar gaji staf dan sisa gaji pemain. Jangankan bicara transfer, Barca sekarang sudah megap-megap bertahan sewajar mungkin.
Rugi 200 juta euro (3,4 triliun rupiah)
Bartomeu mengakui saat ini kondisi klub mulai membaik, tapi tetap saja tidak ideal. Barca kehilangan sumber utama pemasukan sejak berbulan-bulan lalu, dan sampai sekarang mereka masih bergantung pada bantuan pemerintah.
“Kami menyaksikan serangan pandemi di seluruh dunia dan kabarnya bursa transfer musim panas nanti bakal rumit karena kesepakatan pertukaran pemain, itulah yang memang terjadi,” ujar Bartomeu kepada Mundo Deportivo.
“Sejak 14 Maret, kami tidak menerima uang sepeser pun. Kami telah mengalami kerugian sebesar 200 juta euro (3,4 triliun rupiah). 200 juta!”
“Kami sudah cukup pulih dengan memotong gaji dan menggunakan ERTE (regulasi kepegawaian sementara, pemerintah membayar 70 persen gaji pegawai),” imbuhnya.
Sampai beberapa musim ke depan
Lebih lanjut, Bartomeu pun yakin dampak pandemi ini tidak akan selesai dalam waktu singkat. Barca mungkin masih akan kesulitan hingga dua-tiga musim ke depan, yang bakal memengaruhi proyek pengembangan tim.
“Kami harus menutup toko dan museum, tidak ada penjualan tiket. Kami telah mengembalikan uang tiket untuk pertandingan yang tidak bisa ditonton. 200 juta euro adalah pukulan berat,” sambung Bartomeu.
“Pandemi ini bakal berdampak sampai dua atau tiga musim ke depan. Tidak ada yang berpikir situasinya bakal beres musim depan.”
Barca paling parah
Lalu, Bartomeu pun mengakui bahwa Barca merupakan salah satu klub yang paling terpukul dengan pandemi. Barca boleh jadi klub besar, tapi jelas-jelas kesulitan.
“Saya mengatakannya karena jika ada yang berpikir pandemi ini tidak memengaruhi Barca, mereka salah besar,” lanjut Bartomeu.
“Ini memengaruhi klub-klub besar Eropa dan Barca adalah klub yang paling terdampak,” pungkasnya.