DewaSport.asia – Hal yang tak terbayangkan sebelumnya kini benar terjadi. Liverpool, sang juara bertahan yang dikenal sangat tangguh, musim ini terseok-seok dan terlempar dari empat besar klasemen sementara Premier League.
The Reds memasuki musim 2020/21 ini dengan status juara bertahan. Jurgen Klopp berhasil menuntun timnya mengakhiri puasa 30 tahun musim lalu, gelar yang luar biasa.
Sayangnya, sekarang level Liverpool merosot drastis. Badai cedera jadi masalah utama, mereka melangkah terseok-seok sejak awal musim.
Sekarang Liverpool terlempar ke peringkat enam klasemen sementara, tertinggal sangat jauh dari puncak klasemen, bahkan harus berjuang menembus empat besar.
Andai situasi ini tidak berubah sampai akhir musim, Liverpool bakal jadi juara bertahan terburuk di Premier League.
Sulit dibayangkan
Kemungkinan Liverpool gagal menembus empat besar itu pun disinggung oleh analis Premier League, Paul Merson.
Dia tidak pernah menduga Liverpool akan kesulitan seperti sekarang. Dan jika sampai gagal bermain di Liga Champions musim depan, menurutnya situasi bakal sangat kacau.
“Saya tidak bisa menjelaskan betapa kacaunya andai Liverpool gagal menembus empat besar, itu masif. Liverpool tidak boleh gagal bermain di Liga Champions,” buk Merson kepada Sky Sports.
“Mungkin benar bertahun-tahun lalu Liverpool pernah gagal, tidak selalu tampil di Liga Champions setiap tahun. Namun, tim Liverpool yang sekarang ini sangat luar biasa dalam dua tahun terakhir, kecuali tiga bulan baru-baru ini.”
Rugi besar
Menurut Merson, andai benar Liverpool gagal mengamankan empat besar musim ini, segalanya bakal kacau balau. Pembangunan skuad Liverpool bisa kacau, kestabilan finansial pun jelas terganggu.
“Gagal menembus empat besar benar-benar tidak bisa dibayangkan. Di awal musim ini mereka masih merancang bujet untuk semua hal, untuk tiket musiman, untuk segalanya,” sambung Merson.
“Ada uang dari hak siar televisi di Liga Champions, ada hadiah uang jika berhasil lolos dari fase grup. Uang itu bisa digunakan untuk membayar gaji.”