DewaSport.asia – Juventus dan Barcelona sepakat melakukan pertukaran pemain pada tahun 2020 lalu melibatkan Miralem Pjanic beserta Arthur Melo. Sayangnya, tak ada klub yang diuntungkan dari transaksi ini.
Pada hakikatnya, Juventus dan Barcelona sepakat melakukan transaksi jual-beli pemain. Bianconeri sendiri harus menambal selisih harga kedua sosok tersebut agar proses transfer bisa berjalan dengan mulus.
Barcelona menaksir harga Arthur sebesar 72 juta euro, sedangkan Juventus mematok Pjanic di harga 60 juta euro. Dengan begitu, sang juara bertahan Serie A tersebut harus membayar senilai 12 juta euro kepada Barcelona.
Meski harus merogoh kocek, banyak pihak yang mengklaim kalau Juventus diuntungkan dalam transaksi ini. Pasalnya, mereka bisa mendapatkan Arthur dengan harga murah dan melepas Pjanic yang usianya sudah menginjak kepala tiga.
Juventus Merugi
Ternyata, Juventus tidak untung-untung amat. Penampilan Arthur pada musim ini tak bisa dikatakan buruk, tapi masih jauh dari kata memuaskan.
Cedera yang sempat dialaminya cukup lama membatasi jumlah penampilannya berseragam Bianconeri. Sekalinya kondisinya sedang prima, ia harus bersaing dengan Rodrigo Bentancur yang sudah lebih dulu datang di Turin.
Pada akhir pekan kemarin, Arthur melakukan blunder yang cukup fatal hingga berakibat kekalahan 0-1 saat menghadapi Benevento di ajang Serie A. Besar kemungkinan jasanya tidak digunakan saat Juventus bertemu Torino akhir pekan depan.
Juventus terpaksa kehilangan Pjanic demi menampung pria berkebangsaan Brasil tersebut. Jelas ini merugikan, mengingat Pjanic memiliki kontribusi yang cukup besar sebagai pengatur serangan Bianconeri selama bertahun-tahun lamanya.
Sama Halnya dengan Barcelona
Lantas, apakah Barcelona pantas dikatakan untung dalam transaksi kali ini? Tidak juga. Memang, Pjanic merupakan salah satu sosok berjasa dalam keberhasilan Juventus mendominasi Serie A dan menjadi raksasa di Eropa.
Namun sejauh ini, Pjanic kesulitan mendapatkan kesempatan bermain di bawah asuhan Ronald Koeman. Pemain berdarah Bosnia tersebut tampil sebagai starter sebanyak enam kali di La Liga, sementara sisanya dijalani sebagai pengganti.
Belakangan, Koeman kerap menerapkan formasi 3-4-3 dengan memaksimalkan dua gelandang. Pedri dan Sergio Busquets tak bermain penuh saat menghadapi Real Sociedad baru-baru ini, namun Pjanic hanya menjadi pemain cadangan yang jasanya tidak dipergunakan selama permainan berlangsung.