DewaSport.asia – Jurgen Klopp membuat keputusan berani dalam starting line-up Liverpool ketika menyambangi Real Madrid dalam duel perempat final Liga Champions, Rabu (7/4/2021). Klopp menurunkan Naby Keita sebagai starter, pilihan berisiko.
The Reds berakhir babak belur dalam kunjungan ke markas Madrid di leg pertama kemarin. Merka takluk 1-3, pulang dengan defisit gol untuk menatap leg kedua pekan depan.
Klopp mencoba memberikan kejutan dengan menurunkan Naby Keita sebagai starter. Namun, Keita bahkan tidak bisa menutup babak pertama.
Dia ditarik di menit ke-42, Thiago Alcantara masuk. Lalu, apa alasan Klopp memilih Keita sejak awal?
Harapkan kemampuan Keita
Keputusan janggal Klopp ini juga diperhatikan oleh Mark Lawrenson, legenda The Reds. Menurutnya, Klopp sudah punya rencana dengan menurunkan Keita, tapi rencana itu tidak berjalan.
“Saya kira, Klopp dan stafnya berasumsi bahwa ketika Madrid tidak membawa bola, mereka [pemain Madrid] melakukan man-marking, mereka mengejar lawan yang terdekat,” buka Lawrenson kepada Daily Mail.
“Naby Keita dahulu dikenal sebagai pemain dengan kemampuan menggiring bola yang sangat bagus.”
Gagal total
Singkatnya, Klopp berharap Keita bisa membawa bola melewati satu atau dua pemain, tapi ternyata rencana ini gagal total. Keita justru jadi salah satu pemain terburuk di lapangan.
“Saya kira Klopp punya gagasan seperti itu, yakni berharap Keita bisa menggiring melewati beberapa pemain dan membuka ruang kosong untuk para penyerang, tapi itu tidak berjalan baik,” lanjut Lawrenson.
“Lalu, ketika Klopp menariknya tepat sebelum jeda paruh waktu, rasanya seperti dia yang disalahkan.”
“Bakal sulit bagi Keita untuk kembali bermain di tim lagi, dan Klopp harus mengembalikan rasa percaya dirinya,” tutupnya.