DewaSport.asia – Langkah perdana Timnas Prancis di ajang Euro 2020 belum dimulai. Akan tetapi, sudah ada percikan ketegangan yang terjadi di dalam internal tim.
Dua pemain yang sama-sama menempati posisi penyerang, Kylian Mbappe dan Olivier Giroud, dikabarkan bersitegang. Semuanya berawal ketika Prancis baru saja mengalahkan Bulgaria dalam laga uji coba hari Rabu (9/6/2021) lalu.
Prancis menang dengan skor 3-0. Dua dari tiga gol Les Blues dikantongi Giroud, dan satu sisanya dicetak oleh Antoine Griezmann. Usai pertandingan, Giroud mengeluh lantaran merasa tidak mendapatkan servis dari rekan-rekannya.
Giroud tidak menyebutkan kepada siapa dirinya kesal. Ia hanya menyebut dua pemain yang membantunya mencetak gol, yakni Benjamin Pavard dan Wissam Ben Yedder. Tak disangka, kata-kata striker Chelsea tersebut menyinggung Mbappe.
Semuanya Sudah Tahu Masalahnya
Laporan yang beredar mengungkapkan kalau Mbappe tidak terima dengan pernyataan Giroud. Pada waktu makan siang, Giroud pun mencoba menyelesaikan permasalahan dengan meminta maaf kepada Mbappe.
Mbappe awalnya ingin menggelar konferensi pers untuk menjelaskan kepada publik soal apa yang terjadi, namun ditahan oleh Didier Deschamps. Pada akhirnya, Mbappe tetap muncul ke depan umum dan berbicara kepada awak media.
“Saya berbicara dengan Olivier Giroud. Semuanya sudah tahu apa yang terjadi. Memang benar kalau saya sedikit terpengaruh dengan itu,” buka Mbappe dalam konferensi pers seperti yang dikutip dari Goal International.
“Namun kami tidak akan membuatnya menjadi masalah besar, sebab kami ada di sini untuk menjadi perwakilan Prancis, itu yang terpenting,” lanjutnya.
Masalah Sepele
Kendati demikian, Mbappe merasa kalau tindakan Giroud telah melampaui batasnya. Ia berharap pemain berumur 34 tahun itu mengungkapkan kekesalannya secara privat. Giroud bahkan tak berkata apa-apa ketika Mbappe menyapanya guna memberikan ucapan selamat.
“Saya mengucapkan selamat kepada dia di ruang ganti, dia tidak berbicara apapuyn kepada saya dan kemudian saya mendengar dari media. Dia tidak mengatakan apapun yang buruk-buruk,” katanya lagi.
“Ini lebih kepada dia membicarakan itu secara terbuka. Saya lebih senang kalau dia lebih vokal di ruang ganti. Namun itu bukanlah masalah, ini cuma hal-hal sepele. Tim tidak butuh kami untuk menghalangi,” pungkasnya.
Jadi, dapat disimpulkan kalau suasana di ruang ganti Prancis sudah membaik. Tentu ini menjadi sebuah kabar baik jelang laga menghadapi Jerman di matchday pertama Grup F yang digelar hari Rabu (16/6/2021) mendatang.