DewaSport.asia – Spanyol melakukan perubahan pada starting XI-nya ketika berhadapan dengan Italia di laga semifinal Euro 2020, Rabu (7/7/2021) dinihari. Sayangnya, mereka tak bisa membuat pasukan Roberto Mancini tersebut bertekuk lutut.
La Furia Roja tampil dominan pada babak pertama laga yang berlangsung di Wembley Stadium tersebut. Mereka berhasil menetralisir permainan Gli Azzurri dan menciptakan sejumlah peluang, namun gagal menghasilkan gol.
Malah sebaliknya, mereka sempat tertinggal lebih dulu setelah Federico Chiesa berhasil mengoyak gawang Unai Simon pada menit ke-60. Untungnya, gol Alvaro Morata membuat kedudukan menjadi imbang 1-1 yang bertahan sampai akhir extra time.
Seperti yang tertuang dalam regulasi kompetisi, pertandingan pun harus ditentukan lewat drama adu penalti. Spanyol kalah dengan skor 2-4 setelah dua eksekutornya gagal melaksanakan tugasnya dengan baik.
Mencadangkan Morata adalah Kesalahan Besar
Spanyol melakukan perubahan yang cukup signifikan untuk menghadapi Italia dengan memainkan Dani Olmo sebagai ujung tombak, alih-alih menurunkan Morata. Luis Enrique mengatakan kalau skema ini tercetus setelah dirinya melihat laga antara Italia melawan Belgia di babak perempat final.
Ketika bertemu awak media usai pertandingan, Enrique sangat yakin kalau skema ini berhasil. Namun pandit asal Inggris, Ian Wright, tidak sepakat. Malah ia meyakini kalau Enrique telah membuat kesalahan besar dengan mencadangkan Morata.
“Ketika mereka membongkar lini tengah Italia, tidak ada orang di area itu. Tidak ada orang yang bisa dijadikan tujuan operan untuk menekan Chiellini dan Bonucci. Mereka benar-benar aman,” ujar Wright kepada ITV.
“Namun begitu dia [Morata] mulai membuat masalah untuk mereka, dia mulai berlari melewati Chiellini, dia menjadi titik vokal. Saya pikir kesalahan terbesar mereka adalah tidak memainkan dia sejak awal,” lanjutnya.
Kesalahan Spanyol Lainnya
Morata kemudian menghasilkan gol penting buat Spanyol sebelum laga usai. Sayangnya, ia tidak terlihat pede ketika melakukan eksekusi penalti. Satu dari dua penalti La Furia Roja yang gagal disebabkan oleh pemain Juventus tersebut.
“Saat berjalan, dia melihat ke bawah. Saat dia melakukan itu [penalti], saya pikir bidikannya terlalu lurus sehingga ketika anda membuka tubuh, hanya ada satu tempat yang bisa dia tuju,” jelas Wright.
“Lihat ukuran kiper itu. Anda harus sungguh-sungguh mengirim dia ke arah yang salah untuk mengalahkannya, kecuali anda ingin menempatkannya tepat ke sisi jaring dan itu sama sekali tidak mendekati.”
“Anda bisa lihat ketika dia berjalan [ke titik putih], saya tidak menjagokan dia. Saya takkan membiarkan dia mengambil itu. Saya tidak yakin pikirannya sudah tepat untuk mengeksekusi penalti penting di babak seperti ini,” pungkasnya.