DewaSport.asia – KOMPAS.com – Legenda timnas Inggris, Michael Owen, menilai kedatangan Lionel Messi justru membuat Paris Saint-Germain semakin lemah. Penilaian itu disampaikan Owen setelah melihat PSG ditahan imbang 1-1 oleh Club Brugge pada laga pertama Grup A Liga Champions, Rabu (15/9/2021). Dilihat dari statistik, penampilan PSG pada laga tersebut memang di luar ekspektasi. PSG asuhan Mauricio Pochettino memang unggul dari segi penguasaan bola, yakni 64 persen. Namun, dari segi peluang, PSG kalah cukup jauh dari Club Brugge. Les Parisiens, julukan PSG, hanya memiliki empat tembakan tepat sasaran dari sembilan percobaan.
Di sisi lain, Club Brugge yang mengandalkan serangan balik sukses melepaskan 16 tembakan ke arah gawang dengan enam di antaranya tepat sasaran. Statistik itu tentu sangat mengkhawatirkan mengingat PSG tampil dengan mengandalkan Neymar Jr, Kylian Mbappe, dan Lionel Messi di lini depan. Laga melawan Club Brugge menjadi kesempatan pertama ketiga pemain itu tampil bersama sejak Lionel Messi merapat ke PSG. Melihat permainan PSG pada laga melawan Club Brugge, Owen menilai Messi justru merusak kekuatan tim asuhan Pochettino.
Owen juga mengaku heran karena banyak orang yang menyebut PSG kandidat terkuat juara Liga Champions setelah mendatangkan Lionel Messi.
“Kita semua tentu iri melihat PSG yang memiliki Neymar, Mbappe, dan Messi. Mereka semua adalah pemain fenomenal secara individual,” kata Owen dikutip dari situs BT Sport. “Namun, saya menilai PSG justru melemah jika Neymar, Mbappe, dan Messi bermain bersama,” ujar Owen menambahkan. “Saya tidak mengerti mengapa banyak orang menyebut PSG salah satu kandidat kuat juara Liga Champions,” ucap mantan pemain Liverpool itu. “Menurut saya, tim Inggris (Chelsea, Liverpool, Manchester City, dan Manchester United), jauh lebih unggul daripada PSG,” tutur Owen. “Dampak kedatangan Gianluigi Donnarumma dan Sergio Ramos lebih besar daripada Lionel Messi terkait peluang PSG menjuarai Liga Champions,” ucap mantan pemain Man United itu menambahkan.
Sebelum kedatangan Lionel Messi, PSG tercatat pernah dua kali bertemu Club Brugge di Liga Champions. Momen itu terjadi pada fase grup Liga Champions musim 2019-2020. Hasilnya, PSG tanpa Lionel Messi selalu berhasil mengalahkan Club Brugge dengan total agregat 6-0. Dua kemenangan itu turut mengantar PSG lolos ke fase gugur Liga Champions 2019-2020 dengan status juara Grup A.
PSG kemudian berhasil melanjutkan langkah mereka hingga final Liga Champions pada musim tersebut. Namun, PSG kala itu harus puas menjadi runner up setelah kalah tipis 0-1 dari raksasa Jerman, Bayern Muenchen. Musim lalu, PSG asuhan Thomas Tuchel terhenti di semifinal Liga Champions setelah kalah agregat 1-4 dari Manchester City
Kini, tekanan terhadap PSG tentu jauh lebih besar setelah mendatangkan Lionel Messi, Donnarumma, Ramos, Achraf Hakimi, dan Georginio Wijnaldum. Michael Owen bukan satu-satunya sosok yang meragukan skuad mewah PSG bisa menjadi juara Liga Champions musim ini. Legenda timnas Brasil, Ronaldo Nazario de Lima, sebelumnya sudah memberi peringatan kepada PSG bahwa skuad bertabur bintang tidak menjamin gelar juara.
Ronaldo memperingatkan PSG dengan menceritakan pengalaman pribadinya ketika membela Real Madrid pada periode 2002-2007. Selama lima tahun membela Real Madrid, Ronaldo bermain bersama banyak bintang seperti Iker Casillas, Roberto Carlos, Sergio Ramos, Zinedine Zidane, Luis Figo, Michael Owen, Raul Gonzalez, hingga David Beckham. Skuad mewah Real Madrid saat itu langsung mendapat julukan Los Galacticos atau secara garis besar bermakna tim impian.
Meski bertabur bintang, pencapaian terbaik Real Madrid di Liga Champions pada periode 2002-2007 hanyalah menjadi semifinalis. Atas dasar pengalaman pahit itulah Ronaldo memperingatkan PSG untuk tidak jemawa meskipun kini memiliki skuad bertabur bintang. “Meski Anda memiliki banyak bintang di tim, sepak bola bukan hitungan matematika. Hal itu juga berlaku untuk PSG sekarang,” kata Ronaldo dikutip dari situs Marca.