DewaSport.asia – Portland Trail Blazers membuat Los Angeles Lakers babak belur, Sabtu malam, waktu setempat. Kemenangan hari ini ternyata tidak membuat Blazers menuai pujian. Karena secara permainan, Blazers diuntungkan dengan buruknya pertahanan Lakers. Tapi setidaknya, hasil hari ini menguntungkan bagi beberapa pemain.
Sebelum kemenangan atas Lakers, sejauh ini Blazers belum menemukan konsistensi permainan. Namun seperti yang diungkapkan Dave Deckard dari Blazers Edge, bahwa buruknya performa Lakers membawa berkah bagi sebagian pemain. Mereka mendapatkan kepercayaan dirinya kembali.
Covington Bermain Apik
Pemain pertama yang mendapatkan berkah adalah Robert Covington. Setelah kembali dari cedera, Covington membuat penampilan mengagumkan saat membantu Blazers menang 110-106 dari Indiana Pacers, kemarin. Dia mencetak 19 poin dengan memasukkan 5 tripoin dari 10 percobaan. Malam ini, Covington semakin percaya diri dalam melakukan tembakan. Dia menyumbang 12 poin, dengan memasukkan 4 tripoin dan 7 percobaan.
Berkah dari buruknya pertahanan Lakers juga didapatkan oleh Jusuf Nurkic. Dia mendominasi area kunci setelah Anthony Davis keluar karena sakit perut. Dalam 22 menit, Nurkic mencetak 15 poin, 17 rebound, 3 steal, dan 1 blok. Dia mencetak akurasi tembakan 6/6. Nurkic masuk dalam daftar bersejarah tim, sebagai pemain yang mampu mencetak 15+ poin dan 15+ rebound dengan akurasi tembakan seratus persen. Pemain Blazers yang pernah mencatatkan rekor tersebut adalah Calvin Natt di tahun 1982. Rasa percaya dirinya semakin besar setelah menang melawan Lakers yang notabene memiliki Dwight Howard dan DeAndre Jordan di bawah ring.
Dame Bermain Sesuka Hatinya Tanpa Gangguan
Lalu yang terakhir tentu saja Damian Lillard. Di laga ini, Lakers seperti membiarkan Lillard sedang berlatih melakukan tembakan. Dia bisa mencetak 25 poin, dengan akurasi tembakan 9/19, termasuk 6 tripoin dari 14 percobaan. Lillard juga menambahkan 6 asis dan 2 steal.
Padahal kalau dilihat sebelumnya, Lillard masih berjuang mendapatkan kembali ketajaman tembakannya. Di laga melawan Pacers, Lillard hanya mencetak 4 poin dengan akurasi tembakan 2/13. Lillard tidak memasukkan tripoin sama sekali dari enam percobaan tembakan. Sebelum laga melawan Lakers, persentase tripoin Lillard hanya 21,7 persen.
“Saya pikir hari ini saya menembak lebih baik. Meski tidak sebagus yang saya inginkan, dan masih membuang beberapa peluang yang saya dapatkan. Setidaknya tembakan saya masuk dan bisa berkontribusi untuk kemenangan tim lagi. Jadi saya merasa senang hari ini,” kata Lillard, dikutip dari Associated Press.
Dari catatan statistik kedua tim di pertandingan tersebut, Blazers sebenarnya juga tidak istimewa. Akurasi tembakan keseluruhan hanya 37,9 persen (36/95). Dari jumlah tersebut mereka memasukkan 15 tripoin dari 55 percobaan. Sebaliknya, Lakers ada di kisaran 34,4 persen (31/90).
Pembeda di laga ini yaitu energi dalam permainan. Sejak awal Blazers ingin mengambil keuntungan dari sisi fisik. Mereka ingin memanfaatkan keunggulan fisik untuk menguras tenaga pemain-pemain veteran Lakers. Lillard didapuk sebagai aktor utamanya. Namun di luar dugaan, Blazers bisa melakukannya dengan mudah setelah Anthony Davis hanya bisa bermain tujuh menit saja. Lakers hanya mencetak 14 poin di kuarter pertama, dan selesai dengan 36 poin saat turun minum.
Blazers makin menggila di area kunci. Mereka menghentikan siapa saja yang memasuki area tersebut. Setelah Davis hilang, ancaman mereka hanyalah drive solo dari Russell Westbrook yang berbahaya. Ternyata apa yang ditakutkan tidak terjadi. Westbrook hanya mencetak 8 poin dengan akurasi tembakan 1/13. Di sisi lain, tembakan jarak jauh Lakers juga tidak bagus. Lakers memasukkan 9 tripoin dari 32 percobaan atau hanya di kisaran 28,1 persen.