DewaSport.asia – Gelandang Juventus, Nicolo Fagioli, meramaikan isu soal pemain muda di Italia yang jarang mendapat kesempatan dari klub-klub papan atas. Kebetulan, ia sedang mengalami itu saat ini.
Isu soal pemain muda yang jarang diberi kesempatan mencuat setelah Italia dinyatakan gagal bermain di Piala Dunia 2022. Mereka tumbang dengan skor 0-1 pada partai semifinal play-off melawan Makedonia Utara.
Padahal, Roberto Mancini telah mengusung skuat terbaik yang telah membawa Italia juara Euro 2020 lalu. Beberapa kalangan menganggap ini sebagai bukti kalau regenerasi di skuat timnas sedang mandek.
Penyebabnya adalah kehadiran pemain asing yang membuat jebolan akademi sebuah klub jadi kesulitan untuk mendapat kesempatan tampil. Karena ini, muncul usulan mengembalikan aturan pembatasan pemain asing di Serie A.
Curhatan Fagioli
Nicolo Fagioli mengalaminya di Juventus. Meskipun digadang-gadang sebagai suksesor Andrea Pirlo setelah berhasil keluar dari akademi, ia tetap kesulitan mendapatkan kesempatan bermain dari Massimiliano Allegri musim ini.
Fagioli awalnya ditempatkan dalam skuat U-23 yang masih berkutat di Serie C. Kemudian, ia dipindahkan ke Cremonese untuk mendapatkan kesempatan bermain yang reguler di Serie B. Dan sejauh ini, ia baru menyicipi kerasnya Serie A satu kali.
Ia pun menceritakan pengalamannya sebagai pemain muda potensial di Italia. “Saya lihat di Spanyol, mungkin tak banyak di Inggris, tapi Jerman dan Prancis juga, banyak pemain muda yang bisa bermain ketimbang di Italia.”
Harapan Fagioli
Fagioli merasa tuntutan kepada pemain muda terlalu besar. Mereka hanya dinilai buruk karena melakukan kesalahan di satu-dua pertandingan saja. Dan ketika itu terjadi, mereka dikirim ke klub lain dengan status pinjaman.
“Pemain muda mungkin bisa mendapatkan kesempatan, melakukan kesalahan di satu-dua pertandingan, dia dikritik,” kata Fagioli lagi, seperti yang dikutip dari Football Italia.
“Orang-orang berkata dia belum siap dan kemudian dia dikirim keluar untuk mencari pengalaman di level yang lebih rendah, jadi sulit buat pelatih memilih seseorang secara konsisten.”
“Kami bisa merasakan dan melihat apa yang terjadi, bahwa klub-klub Italia cenderung tidak menaruh kepercayaan pada pemain muda. Kami berharap itu bisa berubah seiring waktu berjalan,” pungkasnya.