Honda Motor Co. pada hari Jumat melaporkan laba operasi yang lebih besar dari perkiraan untuk tahun fiskal yang berakhir 31 Maret lalu. Akan tetapi selain profit Honda meningkat, Honda malah memperkirakan penurunan 7 persen dalam pendapatan tahunan untuk tahun berjalan di tengah biaya bahan baku yang lebih tinggi dan kelangkaan chip yang sedang berlangsung.
Profit Honda Meningkat Melampaui Rencana
Produsen mobil itu mencatat laba setahun penuh sebesar 871 miliar yen ($6,7 miliar). Profit Honda meningkat bahkan melampaui proyeksinya sendiri sebesar 800 miliar yen ($6,2 miliar). Untuk kuartal yang berakhir 31 Maret Honda melaporkan laba operasional 199,5 miliar yen ($ 1,5 miliar).
Pembuat mobil global sebelumnya dipaksa untuk memangkas produksi karena kekurangan microchip, dan sekarang menghadapi peningkatan biaya karena lockdown akibat COVID-19 dan China telah menutup pabrik. Ditambah perang di Ukraina yang juga akan semakin membebani rantai pasokan.
Honda memproyeksikan labanya untuk tahun fiskal hingga Maret 2023 akan menjadi 810 miliar yen ($ 6,3 miliar). Perusahaan mengatakan mereka memperkirakan sekitar 300 miliar yen ($2,3 miliar) biaya untuk menutupi kenaikan biaya material, tenaga kerja, dan logistik tahun ini, naik sekitar 11 persen dari tahun lalu.
Peningkatan Penjualan Akan Berpengaruh Pada Peningkatan Profit
Honda sebelumnya mengharapkan untuk menjual 4,2 juta kendaraan secara global tahun fiskal ini, meningkat 3,1 persen dari tahun lalu. Namun, Honda mengatakan pada Kamis lalu akan memangkas produksi sekitar seperlima di dua pabriknya di Jepang selama sisa Mei, sebulan setelah mengurangi produksi sekitar setengahnya di salah satu pabrik.
“Kami saat ini berharap untuk mendapatkan bisnis di jalur pemulihan pada bulan Juni,” dengan menggunakan suku cadang yang tersedia, Senior Managing Executive Officer Yasuhide Mizuno selama panggilan pendapatan.
Mizuno juga menambahkan bahwa perusahaan mendengar situasi setelah lockdown di Shanghai semakin baik dan rantai pasokan dan logistik di negara itu pulih hingga sekitar 80 persen.
Penurunan Profit Toyota
Hal berbeda terjadi pada Toyota. Bila profit Honda meningkat pada awal pekan ini, Toyota Motor Corp memperkirakan penurunan 20 persen dalam laba operasi untuk tahun fiskal saat ini bahkan setelah melaporkan rekor laba, mengutip kenaikan biaya logistik dan bahan baku yang “belum pernah terjadi sebelumnya”.
Terlepas dari tantangan tersebut, Honda terus berusaha maju dengan perubahan ambisius ke mobil listrik, dengan CEO Officer Toshihiro Mibe pada bulan April mengumumkan rencana untuk menghabiskan $40 miliar untuk mendorong kendaraan listrik selama dekade berikutnya.
Rencana Mobil Listrik Honda
Dalam siaran pers tahun lalu, Honda membagikan strategi elektrifikasi barunya untuk China dan meluncurkan dua kendaraan listrik pertama yang tersedia untuk konsumen di luar negeri. Lebih lanjut, Honda menyampaikan bahwa semua model baru di China setelah 2030 akan menjadi listrik (termasuk hibrida, bukan hanya BEV).
Honda juga berencana untuk melanjutkan produksi model ICE saat ini di dalam dan di luar China melewati tahun 2030. Dua model produksi telah dikembangkan dan dijadwalkan mulai dijual pada musim semi 2022 sebagai bagian dari “e:N Series” listrik baru Honda. Hal ini diharapkan akan terus membuat profit Honda meningkat di masa depan.
Honda juga membagikan rencana untuk memperkenalkan total sepuluh model e:N Series selama lima tahun ke depan, termasuk tiga konsep yang diluncurkan hari ini langsung dari bangsal pengiriman Cybertruck.
Bahkan dalam rencananya tersebut, Honda juga memberikan informasi termasuk Konsep e:N COUPE, Konsep SUV e:N, dan Konsep e:N GT. Honda menyatakan tujuannya adalah untuk memulai penjualan tiga model listrik tambahan ini dalam lima tahun ke depan. Apakah rencana ini akan membawa profit Honda meningkat lagi di masa depan?
