Untuk pecinta olahraga balap F1, mungkin nama Bernie Ecclestone sudah tidak asing lagi di telinga. Mantan bos F1 (Formula 1) ini menggegerkan berita olahraga karena ditangkap di Brazil pada Rabu malam (25/05). Ia diduga membawa senjata api ilegal saat menaiki pesawat pribadi ke Swiss.
Berdasarkan pengakuan polisi setempat, Ecclestone mengaku bahwa ia pemilik dari senjata tersebut, tetapi justru ia tidak menyadari bahwa senjata itu ada di dalam kopernya.
Nah, untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut.
Mengenal Lebih Jauh Sosok Bernie Ecclestone
Bernie Ecclestone yang merupakan mantan kepala eksekutif F1 ini lahir di Inggris pada tanggal 28 Oktober 1930. Ia diketahui mengelola balap jet darat dan mengontrol hal komersial untuk olahraga tersebut. Oleh karena alasan ini, ia sering disebut dengan ‘F1 Supremo’.
Selain itu, Ia juga merupakan seorang mantan pembalap karena pernah tampil sebagai pembalap di F1 selama musim 1958 sebanyak dua kali. Namun, Ia gagal lolos kualifikasi saat itu dan melanjutkan kariernya dengan menjadi manajer pembalap Lewis-Evans dan Josh Ridnt.
Sejak 1949, Ia sudah aktif dalam dunia motorsports. Pertama sebagai pembalap, manajer, kemudian pemilik bos dari komersial F1.
Ia membeli Brabham pada 1971 setelah akhirnya menjualnya kembali dengan harga lebih dari 5 juta dolar Amerika atau setara dengan Rp73 miliar kepada Joachim Luhti di musim 1988.
Ia kemudian membentuk sebuah organisasi bernama Asosiasi Konstruktor Formula 1 dengan lima bos lainnya pada tahun 1974. Nah, pada saat itulah Ia yang memegang hak komersial kejuaraan.
Dan akhir-akhir ini, Ia menjalankan balap jet darat dengan menjabat sebagai CEO F1 Group di tahun 2017 ketika diambil alih oleh Liberty Media. Dari usahanya ini, Ia diperkirakan mendapat penghasilan bersih lebih dari 3 miliar dolar Amerika atau setara dengan Rp43,8 triliun.
Penangkapan Bernie Ecclestone di Brazil
Pada Rabu malam tanggal 25 Mei 2022, kepolisian Brazil menemukan adanya senjata api berjenis LW Seecamp.32 ilegal dalam koper Eccleston. Akibat penemuan senjata itu, polisi membawa Ecclestone ke fasilitas di Bandara Viracopos di Campinas.
Akan tetapi, pria asal Inggris itu dibebaskan oleh polisi karena telah membayar jaminan agar dapat melanjutkan perjalanannya ke Swiss.
Pembantahan Bernie Ecclestone
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Ecclestone dibebaskan setelah membayar denda sebagai jaminan. Ia juga sempat membantah penangkapannya di Brazil.
“Saya tidak mendapat publisitas akhir-akhir ini dan saya pikir saya harus melakukan sesuatu untuk mendapatkannya,” gurau Ecclestone.
Akan tetapi, pria 91 tahun itu membenarkan bahwa telah membayar jaminan sebesar 6.062 reasis atau setara dengan Rp18,3 juta untuk melanjutkan perjalanannya kembali ke Swiss. Ecclestone juga mengaku bahwa dia membeli senjata api LW Seecamp 32 itu dari seorang mekanik F1.
Alasan Ecclestone membawa senjata tanpa amunisi tersebut adalah murni karena sebagai pencegah jika ada tindak kejahatan seperti perampokan.
“Saya memilikinya di rumah dan biasa mengotorinya jika orang datang mengunjungi saya atau semacamnya, kami akan bercanda,” katanya.
Ecclestone menyimpan senjata tersebut di saku bajunya dengan dibantu oleh orang-orang yang mengemas barang bawaannya tanpa menyadari bahwa di situ juga terdapat pistol. Namun, saat Ecclestone berjalan melewati alat pemindaian bandara, di situlah alarm berbunyi karena pistol yang tidak terdaftar.
Itu dia ulasan mengenai berita olahraga F1 baru-baru ini. Semoga bermanfaat!