Lewis Hamilton mengatakan dia akan berada di Grand Prix Kanada akhir pekan ini dan tidak akan melewatkannya untuk dunia. Padahal diketahui jika Hamilton masih mengalami sakit punggung yang parah setelah tragedi di Grand Prix Azerbaijan hari Minggu.
Race Terberat
Juara dunia tujuh kali itu menggambarkan Baku sebagai balapan terberat dalam karirnya setelah mengalami lebih banyak masalah mental, dengan Mercedes khawatir dia mungkin tidak fit untuk balapan di Kanada.
Dalam suatu kesempatan, Ia mengatakan jika Race kemarin sangat berat dan ia mengalami kesulitan tidur. Namun saat ini ia mengaku bangun dengan perasaan positif kata Hamilton dalam sebuah posting media sosial, Senin.
Punggung Hamilton sendiri mengalami sedikit sakit dan memar, tapi untungnya tidak ada yang serius. Ia mengaku sudah menjalani akupunktur dan fisioterapi dan ia sedang dalam perjalanan ke tim untuk bekerja dengan mereka untuk meningkatkan balapan berikutnya
Tim harus terus berjuang dan Ia akan berada di sana akhir pekan ini. Ia tidak akan melewatkannya untuk dunia katanya penuh percaya diri.
Race di Baku
Hamilton finis di urutan keempat di Baku, setelah start dari posisi ketujuh dalam balapan di mana kedua pebalap Ferrari menarik diri. Ia kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa itu adalah “balapan paling menyakitkan” yang pernah dia alami.
Bos tim Toto Wolff menyadari situasi tersebut menimbulkan kekhawatiran. Bahkan ia juga mengatakan jika saat ini dia benar-benar buruk, kata pria Austria itu kepada wartawan. Wolff juga menyatakan bahwa mereka baru saja menemukan solusi… ia berpikir dia mungkin yang paling parah terkena dampak dari semua pembalap.
Wolff sendiri mengaku belum melihatnya dan ia juga belum berbicara dengannya setelah itu, tetapi dapat melihat bahwa ia tidak berotot lagi. Menurut Wolff, cidera itu masuk ke tulang belakang dan bisa memiliki beberapa konsekuensi.
Hamilton, yang memegangi punggungnya saat dia turun dari mobil, menyamakan pengalaman itu dengan menjalani sesi cryotherapy selama empat menit dan mengatakan dia hanya fokus pada semua orang yang mengandalkannya untuk mencetak poin.
Pendapat atas Kejadian Hamilton
Rekan setimnya George Russell, yang finis ketiga, memperingatkan pada hari Sabtu bahwa hanya masalah waktu sebelum masalah ‘porpoising‘ menyebabkan kecelakaan besar.
Menurut Russel, Ia tidak benar-benar tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi ia tidak berpikir mereka dapat mempertahankan ini selama tiga tahun atau berapa lama peraturan ini berlaku.
Bos Red Bull Christian Horner, yang pebalapnya finis satu-dua dengan juara dunia Max Verstappen memimpin Sergio Perez, menyarankan rival mungkin terlalu memainkan masalah untuk mengamankan perubahan aturan yang menguntungkan dengan alasan keamanan.
Horner menyatakan jika ia akan memberitahu mereka untuk menggerutu sebanyak yang mereka bisa dan membuat masalah sebesar mungkin. Ia mengatakan itu ketika ditanya apa yang akan dia katakan kepada pengemudinya jika mereka mengalami kejadian serupa.
Bagi Horner ini merupakan bagian dari permainan. Ini seperti seseorang masuk ke kotak penalti. Menurutnya kita bisa melihatnya tidak nyaman tetapi ada solusi untuk itu. Hanya saja itu akan merugikan performa mobil.
Jadi yang paling mudah dilakukan adalah mengeluh dari sudut pandang keamanan tambahnya. Menaikkan ketinggian naik mobil akan menghilangkan banyak porpoising atau pantulan. Tetapi itu juga akan berdampak negatif pada kinerja mobil. Mercedes diketahui paling banyak mengalami ini.