Presiden La Liga Javier Tebas telah berulang kali menyerang pasangan itu, yang ia gambarkan sebagai ‘klub negara’ serta pelanggaran terhadap Financial Fair Play. Ia juga mengkritik keras PSG atas kontrak baru bernilai jutaan pound yang diberikan klub Prancis kepada striker bintang Kylian Mbappe pada Mei lalu. Ini juga dikaitkan dengan penawaran Real Madrid yang ditolak kala itu.
Bukan Yang Pertama Kali
Ada banyak ejekan terhadap presiden La Liga Javier Tebas di seluruh Eropa sejak ia melontarkan kritik pedas terhadap PSG, dan mudah untuk memahami alasannya. Tentu saja, pemicunya adalah karena Kylian Mbappe menerima begitu banyak uang dari Parisians, tetapi itulah yang membuat seluruh poin kritikannya berdasar.
Tebas berkampanye tentang pengeluaran yang tidak seimbang dan tidak adil selama masa kepresidenannya, dan dia tentu saja tidak menyerah sekarang karena itu membuat dirinya begitu jelas, dengan mengorbankan liganya.
Komentar terakhirnya tentang masalah ini menjelaskan maksudnya dengan lebih jelas. Ia mengungkapkan jika mereka tidak akan membiarkan tim Eropa menghancurkan ekosistem sepakbola Eropa. Menurutnya ini bukan masalah sepak bola Prancis tetapi sepak bola Eropa.
Menurut Tebas, mereka ingin Ligue 1 menjadi kompetisi yang berkelanjutan dan masalah finansial ini tidak baik untuk industri.
Tahun lalu Paris Saint-Germain menanggapi dengan marah karena kritik lebih lanjut terhadap klub oleh presiden LaLiga Javier Tebas. Mereka bahkan mengkritisi balik dan mendesaknya untuk lebih memusatkan perhatian pada dua klub Spanyol yang masih mengincar Liga Super.
Tebas bahkan sempat melontarkan twitnya dan mengatakan PSG “berbahaya” untuk sepak bola Eropa seperti Liga Super sebelum kembali ke wawancaranya pada konferensi pers di Spanyol.
Ulah City Yang Dikritik
Sejak Liga Premier, City telah mengkonfirmasi penandatanganan 51,2 juta pondsterling untuk Erling Haaland dari Borussia Dortmund yang mana Real Madrid tertarik untuk mengontrak kedua pemain tersebut.
La Liga memahami bahwa pembiayaan tidak teratur dari klub-klub ini dilakukan, baik melalui suntikan uang langsung atau melalui sponsor dan kontrak lain yang tidak sesuai dengan kondisi pasar atau tidak masuk akal secara ekonomi.
La Liga menganggap bahwa praktik ini mengubah ekosistem dan keberlanjutan sepak bola, merugikan semua klub dan liga Eropa, dan hanya berfungsi untuk menggelembungkan pasar secara artifisial, dengan uang yang tidak dihasilkan dari sepak bola itu sendiri.
Kritikannya pun juga dilontarkan tahun lalu dengan menuduh PSG berbuat curang. Ia berkomentar jika PSG curang, namun bukan Real Madrid. Real Madrid sejauh ini merupakan klub terbaik di Eropa dalam hal menangani masalah pandemi di tingkat ekonomi.
Menurut Tebas, Real Madrid selalu memiliki disiplin anggaran dalam pengeluaran gajinya, dan strategi transfer dan penjualan pemain sangat penting.
Akan Terus Melancarkan Kritikan
Keluhan terhadap PSG dibuat minggu lalu dan satu melawan City pada bulan April, meskipun La Liga mengatakan berhak untuk memperpanjang keluhan ini. Baik City dan PSG telah membela diri terhadap keluhan Tebas di masa lalu.
Pada bulan April, UEFA menyetujui peraturan keuangan baru yang mencakup penggandaan jumlah kerugian klub selama periode tiga tahun dari 30 juta menjadi 60 juta euro, dengan beberapa klub mengizinkan tambahan 10 juta euro jika mereka dalam ‘kesehatan keuangan yang baik’.
Bulan lalu Tebas mengatakan La Liga akan mengambil tindakan hukum terhadap PSG setelah Mbappe menolak pindah ke Real Madrid. Pemain internasional Prancis itu malah memperbarui kontraknya dengan PSG hingga 2025, dan Tebas serta La Liga mengatakan perpanjangan kontrak “menyerang stabilitas ekonomi” sepak bola Eropa.
Sebagai kelanjutannya, Tebas akan berbicara tentang masalah ini secara mendalam pada pertemuan Liga Eropa di Amsterdam pada hari Kamis.