Atletik Lari Jarak Pendek dan Teknik Dasarnya

bola88

Lari jarak pendek atau yang kita kenal dengan istilah sprint adalah perlombaan lari dimana semua atlet larinya berlomba- lomba untuk menjadi yang tercepat. Lalu bagaimana teknik dasar lari jarak pendek?

Lari jarak pendek ( Sprint) dapat diartikan juga sebagai sebuah cara untuk lari dimana sang atlet harus menempuh semua jarak dengan kecepatan semaksimal mungkin mulai dari awal (start) hingga melalui garis akhir (finish).

bola88

Lari jarak pendek ada beberapa jenis yaitu  100 meter, 200 meter, dan 400 meter. Pelari jarak pendek dapat disebut dengan sprinter.

Agar mendapatkan hasil terbaik ketika lari jarak pendek, maka seorang sprinter harus memiliki jenis otot fast twist, kekuatan, koordinasi, teknik, kelenturan serta daya tahan kecepatan.

Dikutip dari buku yang berjudul “Dasar-dasar Atletik” karya Yahya Eko Nopiyanto dan Septian Raibowo, terdapat tiga teknik dasar yang harus dikuasai oleh pelari jarak pendek ( sprinter), yaitu: teknik awalan (start), teknik berlari, serta teknik memasuki garis akhir (finish).

1. Teknik Lari Jarak Pendek Awalan (Start)

Teknik awalan biasa dapat disebut juga dengan teknik start, adalah suatu persiapan awal seorang pelari sebelum melakukan gerakan berlari yang memiliki tujuan untuk mengoptimalkan lari cepat.

Berdasarkan jenis serta fungsinya, start dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: start jongkok (crouching start), start melayang (flying start), serta start berdiri (standing start). 

Start jongkok digunakan ketika lari jarak pendek. Start jongkok sendiri dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu start pendek (bunch start), start menengah (medium start), serta start panjang (long start).

2. Teknik Lari Jarak Pendek Saat Berlari

Pada lari jarak pendek, ada dua tahap agar menghasilkan teknik berlari cepat, yaitu fase topang dan fase melayang. Fase topang memiliki tujuan agar memperkecil hambatan saat menyentuh tanah dan memaksimalkan dorongan ke arah depan.

Fase topang sendiri terdiri dari topang depan dan topang dorong. Adapun teknik fase topang adalah sebagai berikut: 

  • Mendarat pas pada telapak kaki
  • Lutut kaki topang bengkok harus minimal saat amortisasi, kaki ayun dipercepat. Pinggang, sendi lutut serta mata kaki dari kaki topang harus diluruskan kuat-kuat ketika bertolak
  • Paha kaki ayun naik dengan cepat ke satu posisi horizontal

Sedangkan fase layang memiliki tujuan agar dorongan maksimal ke depan serta untuk mempersiapkan satu  penempatan kaki yang tepat ketika menyentuh tanah. Adapun teknik fase layang adalah sebagai berikut: 

  • Lutut kaki ayun bergerak ke depan dan ke atas (untuk meneruskan dorongan serta menambah panjang langkah)
  • Lutut kaki menopang bengkok, ayunan lengan aktif tapi tetap santai
  • Kaki topang bergerak ke belakang (untuk memperkecil gerak menghambat ketika menyentuh tanah).

3. Teknik Lari Jarak Pendek Memasuki Garis Finish

Saat lari jarak pendek teknik memasuki garis finish adalah salah satu hal yang sangat menentukan agar menjadi juara.

Pada kompetisi kejuaraan nasional maupun internasional kemenangan pelari yang menentukan adalah selisih waktu seper seratus atau seperseribu detik antara pelari- pelari yang memasuki garis finish.

Teknik memasuki garis finish untuk lari jarak pendek dapat dilaksanakan melalui tiga cara yaitu sebagai berikut:

a. Lari terus tanpa mengganti sikap

b.Dada dicondongkan ke depan bersamaan dengan kedua tangan diayunkan ke belakang, gerakan ini di Amerika biasa dikatakan merobohkan diri “the lunge

c. Dada diputar dan mengayunkan tangan ke depan atas, sehingga bahu sebelah kanan atau kiri maju ke arah depan.

Uraian di atas merupakan penjelasan tentang olahraga atletik lari jarak pendek dan teknik dasarnya, semoga bermanfaat! 

bola88