DewaSport.asia – Diogo Jota tidak butuh waktu lama untuk menjadi idola baru fans Liverpool. Beberapa pertandingan terakhir, Jota mencetak gol-gol penting yang membantu Liverpool meraih hasil.
Sebut saja gol kemenangan pada comeback atas Sheffield United (2-1) dan West Ham (2-1). Juga gol pembuka pada kemenangan 2-0 atas Midtjylland di Liga Champions.
Singkatnya, Jota tampil melebihi ekspektasi, bisa langsung nyetel dengan permainan Liverpool. Di sisi lain, kebangkitan Jota ini bebarengan dengan kemerosotan lini serang Liverpool, khususnya Roberto Firmino.
Ya, striker Brasil ini tampak kesulitan sejak awal musim. Dia baru mencetak satu gol dari tujuh pertandingan di Premier League, tidak cukup bagus untuk seorang striker.
Jota jadi solusi
Situasi Jota-Firmino ini pun diamati oleh John Aldridge, analis Premier League yang juga mantan pemain Liverpool. Menurutnya, Jota merupakan solusi terbaik untuk Liverpool yang sekarang. Dia hanya perlu melihat kemenangan atas West Ham akhir pekan lalu untuk mencari bukti.
“Saya kira pertandingan pada Sabtu kemarin [vs West Ham] membutuhkan sentuhan berbeda di awal babak kedua, untungnya Klopp memasukkan dua pemain itu [Jota dan Shaqiri] yang membantu mendapatkan tiga poin,” ujar Aldridge kepada Liverpool Echo.
“Xherdan Shaqiri tampak sangat hidup saat ini dan dia bermain luar biasa di posisi itu [pemain no. 10].”
“Lalu ada Diogo Jota yang sudah tampak seperti pemain komplet untuk Liverpool, padahal dia baru beberapa pekan di sini,” imbuhnya.
Firmino kenapa?
Aldridge kemudian bicara soal penurunan performa Roberto Firmino. Dia tahu situasinya sulit, striker bermain untuk mencetak gol, tapi Firmino sudah lama tidak menjebol gawang lawan. Biar begitu, dia masih yakin penuh dengan kemampuan sang striker Brasil.
“Saya masih merupakan penggemar besar Roberto Firmino, saya suka dia sebagai pemain dan untuk apa yang dia berikan pada tim. Namun, sejauh ini situasi berjalan sulit baginya,” lanjut Aldridge.
“Dia tumpul, dia kehilangan ketajamannya, dan dia kurang berani masuk ke kotak penalti. Sepertinya dia terlalu banyak bermain di area yang tidak menyulitkan bek lawan.”
“Saya masih yakin kami membutuhkan dia sebab dia masih pemain fantastis, tapi Klopp harus mencari cara untuk memaksimalkan potensinya lagi,” tandasnya.