DewaSport.asia – European Super League memang baru diumumkan awal pekan ini. Namun, langsung berdampak positif untuk Juventus dan Manchester United yang mengalami kenaikan nilai saham.
Pada Senin (19/4/2021), 12 tim resmi menggagas European Super League. Mereka adalah enam raksasa Premier League yakni Manchester City, Manchester United, Chelsea, Liverpool, Tottenham Hotspur, dan Arsenal, kemudian tiga wakil Liga Italia yakni Juventus, Inter Milan, dan AC Milan, serta wakil Liga Spanyol yakni Real Madrid, Barcelona, dan Atletico Madrid.
Resistensi lantas muncul dari UEFA dan federasi sepakbola yang menaungi klub-klub tersebut. Tetapi efek European Super League ini diprediksi akan sangat besar ke depannya. Sebab pesertanya memang bukan main-main dan jumlah uang yang berputar di sana juga besar.
Kabarnya JP Morgan sebagai penyokong dana akan menyediakan uang tampil 350 juta paun untuk setiap klub. Belum lagi nilai kontrak hak siar akan melebihi angka 2 miliar euro yang didapat UEFA dari Liga Champions periode 2018 hingga 2021.
Meski belum diresmikan kapan akan bergulirnya, European Super League sudah memberikan efek positif untuk dua pencetusnya, Juventus dan Manchester United.
Dikutip Reuters, saham Juventus yang berkode emiten (JUVE.MI) yang mengalami kenaikan harga saham sekitar 14 persen dalam perdagangan di Milan Stock Exchange hari ini, menjadi 89 euro per lembar saham atau sekitar Rp 1,5 juta.
Sementara itu, Manchester United yang berkode emiten (MANU.N) mengalami lonjakan 8-11 persen menjadi 17,5 dolar AS per lembar saham (Rp 254 ribu) di New York Stock Exchange.
Bagi klub-klub yang tidak jadi peserta European Super League malah turun harga sahamnya, seperti Ajax Amsterdam (AJAX.AS), Olympique Lyon (OLG.PA), dan AS Roma (ASR.MI). Rata-rata turun sekitar 1,3 persen.
Tak cuma klub, tapi saham-saham stasiun tv pemegang hak siar Liga Champions juga menurun, seperti Vivendi (VIV.PA), Telefonica dan Telia (TELIA.ST), Amazon (AMZN.O), dan Comcast (CMCSA.O).