DewaSport.asia – Barcelona memberikan dua kabar sekaligus pada Selasa (1/12/2020) dinihari tadi. Mereka mengkonfirmasi soal pemotongan gaji seluruh bagian tim yang terlibat serta mengumumkan tanggal pemilihan presiden baru.
Barcelona memang menjadi salah satu tim yang merasakan dampak pandemi Covid-19 paling parah. Mereka pun sempat melakukan pemotongan gaji saat kompetisi ditunda akibat pandemi beberapa bulan yang lalu.
Kendati demikian, Blaugrana masih lebih beruntung ketimbang rivalnya, Real Madrid, yang sama sekali tak bisa mendatangkan pemain anyar. Mereka masih sanggup merekrut nama-nama baru di musim panas kemarin.
Namun perekrutan pemain baru tersebut tidak menjadi pertanda kalau kondisi keuangan klub sedang baik-baik saja. Baru-baru ini, Barcelona mengkonfirmasi kalau semua pihak telah menyetujui pemotongan gaji.
Pernyataan Barcelona
Goal International melaporkan kalau klub memangkas gaji dengan nilai mencapai 122 juta euro (atau setara Rp2 Triliun) selama tiga tahun ke depan. Dengan harapan, mereka bisa berhemat hingga 190 juta euro.
“Komisi pengelola ingin berterima kasih kepada pemain, pelatih, dan pekerja atas pemahaman, komitmen dan juga bantuan mereka untuk membantu organisasi ini melakukan kesepakatan fundamental demi menjamin keberlanjutan klub,” tulis pernyataan klub.
“Komisi pengelola menganggap ini sebagai langkah besar dalam perjalanan mengatasi situasi luar biasa yang harus dihadapi organiasi sehubungan dengan pandemi global yang memengaruhi semua orang sejak Maret tahun ini.”
Soal Pemilihan Presiden
Selain itu, Barcelona juga mengumukan bahwa pemilihan presiden akan dilakukan pada tanggal 24 Januari 2021 mendatang. Artinya, presiden baru hanya punya waktu satu pekan sebelum bursa transfer musim dingin ditutup.
Pada bulan Januari mendatang, Messi juga dibebaskan untuk bernegosiasi dengan klub lain. Sebagaimana yang diketahui, kontrak pemain berdarah Argentina tersebut akan berakhir pada bulan Juni 2021 mendatang.
Sekarang ini, Barcelona belum memiliki sosok presiden tetap. Mereka telah ditinggalkan Josep Maria Bartomeu yang mundur pada bulan Oktober lalu, tepat beberapa hari sebelum hasil mosi tidak percaya diumumkan.
Beberapa kandidat akan bertarung untuk mendapatkan kursi panas di Barcelona. Tidak terkecuali Joan Laporta, yang pernah mendudukinya pada tahun 2003 hingga 2010.