DewaSport.asia – Barcelona menuntaskan salah satu transfer paling menarik ketika mendatangkan Frenkie de Jong dari Ajax Amsterdam senilai 75 juta euro. Sayangnya, sampai saat ini De Jong masih jadi misteri dalam tim yang dirancang untuk Lionel Messi.
Blaugrana punya alasan kuat mendatangkan De Jong. Gelandang 22 tahun ini dianggap layak jadi penerus Xavi dan Andres Iniesta. Performanya bersama Ajax di musim 2018/19 lalu jadi alasan kuat.
Kendati demikian, Marca mengklaim bahwa De Jong belum juga menunjukkan performa yang sama apiknya sejak tiba di Spanyol. Dia justru dipaksa bermain di posisi yang tidak ideal, tidak sesuai dengan gaya bermainnya.
Tidak Tergantikan
Musim 2019/20 ini merupakan musim debut De Jong di La Liga, kesulitannya masih bisa dimaklumi. Namun, di sisi lain, De Jong mendapatkan kesempatan terbaik untuk beradaptasi.
Dia hanya satu kali absen dalam pertandingan sejauh ini. De Jong nyaris tidak tersentuh, selalu dipercaya baik oleh Ernesto Valverde maupun Quique Setien. Sayangnya, De Jong belum juga mencapai potensi terbaiknya.
Kendati demikian, Marca pun mengklaim permainan De Jong yang sekarang tidak bisa dibilang buruk. Dia justru merupakan salah satu pemain yang paling konsisten sejak awal.
Hanya De Jong masih belum menunjukkan level pemain top yang seharusnya, masih di bawah ekspektasi.
Beda Peran?
De Jong telah dimainkan sebagai gelandang serang, gelandang sentral, juga bermain di sayap. Musim ini dia baru mencetak dua gol dan empat assists, jauh di bawah harapan.
Pemain berdarah Belanda ini pun mungkin masih belum benar-benar memahami kehidupan di Spanyol. Yang paling sulit, dia harus menemukan perannya di dalam tim yang bergantung pada satu pemain, Lionel Messi.
Paling tidak, satu hal positif yang bisa ditunjukkan De Jong adalah konsistensi. Dia memang belum tampil sesuai harapan, tapi juga tidak terlalu buruk. De Jong terus melangkah di tengah dua kutub tersebut.
Perbandingan dengan Dembele
Jika dibandingkan dengan Ousmane Dembele, salah satu pembelian top Barca, situasi De Jong masih lebih baik.
Dembele pun pernah kesulitan beradaptasi dengan gaya sepak bola Barca, situasinya lebih buruk karena dia tidak bisa menunjukkan konsistensi.
[embedded content]