DewaSport.asia – Liga 1 dan Liga 2 2020 segera digulirkan lagi pada September atau Oktober mendatang. Sebenarnya apa motivasi PSSI mendorong hal tersebut di tengah pandemi virus corona yang masih merebak di tanah air?.
Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri menjawab pertanyaan tersebut. Menurutnya, menggulirkan lagi sepak bola penting artinya buat masyarakat di tengah situasi sulit ini.
“Kami rasa perlu kampanye lewat sepak bola bahwa Indonesia sudah mulai beradaptasi dan belajar dengan situasi new normal dengan menjalankan protokol kesehatan. Kompetisi sepak bola adalah kampanye yang baik buat dunia luar melihat kita,” kata Indra Sjafri, Sabtu (6/6/2020).
Pelatih asal Sumatera Barat itu mengatakan, publik sepak bola Indonesia punya pengalaman dengan terhentinya kompetisi. Sebelumnya, Liga Indonesia juga pernah tak bisa digelar saat PSSI dibekukan Kemenpora yang berujung jatuhnya sanksi FIFA pada 2015.
Indra menegaskan, kini perlu kembali menggulirkan kompetisi demi kepentingan Timnas di masa depan. Banyak agenda penting yang harus dihadapi Timnas, yang paling utama adalah Piala Dunia U-21 2021 di Tanah Air.
“Buat kepentingan Timnas U-20 adalah saat pemain tidak ikut pemusatan latihan, mereka bisa berkompetisi di Liga 1 dan 2. Karena rata-rata pemain sudah memiliki klub,” ucapnya.
“Kalaupun pemusatan latihan berlangsung, biasanya pemain dipanggil hanya sekitar 23 hingga 30 orang. Sementara pemain yang tidak terpanggil pemusatan latihan, mereka tetap terasah lewat kompetisi,” tuturnya.
Indra menambahkan, selain itu merupakan kewajiban PSSI untuk memutar kompetisi. Hal itu merupakan amanat Kongres PSSI.
Indra menegaskan PSSI telah mengajak berunding pihak klub, Asosiasi Pelatih Sepak bola Seluruh Indonesia (APSSI), dan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) untuk menentukan format dan regulasi kompetisi.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan juga terus mendengar masukan pemerintah, AFC, FIFA dan pihak lain sebelum memutuskannya bersama di rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
“Dengan adanya kompetisi, pelatih Timnas Indonesia juga bisa mendapatkan pemain di luar list yang ada. Karena kompetisi bisa melahirkan pemain berkualitas,” Indra menjelaskan.
“Selain itu, kompetisi akan menggerakkan roda ekonomi seperti pemasukan untuk hotel, katering, transportasi dan lain-lain. Apalagi pemerintah menyarankan kita tetap berdampingan dengan Covid-19 dan produktif,” kata pelatih yang pernah juara Piala AFF U-19 dan Piala AFF U-22 tersebut.
Meski begitu, kompetisi akan dijalankan dengan protokol kesehatan ketat. Departemen Teknik PSSI dibantu dokter Syarif Alwi sudah menyiapkan protokol kesehatan yang sesuai arahan WHO, FIFA, AFC dan Kementerian Kesehatan.
Hal ini tidak hanya untuk kompetisi Liga 1 dan 2 saja, tetapi juga untuk pemusatan latihan Timnas, kursus kepelatihan, dan akademi atau SSB di masa pandemi Covid-19 ini.