Samsung mengumumkan sensor kamera 200MP-nya yang disebut ISOCELL HP1 pada tahun 2021. Namun, perusahaan tersebut belum memasukkan sensor tersebut ke dalam seri andalannya. Merek lain seperti Motorola dan Xiaomi telah memutuskan untuk memasukkan sensor kamera 200 MP Samsung sebelum perusahaan dapat menggunakannya di salah satu perangkatnya sendiri.
Sekarang, sebuah laporan baru oleh Sammobile menunjukkan bahwa Samsung meningkatkan sensor kameranya yang paling canggih untuk memasukkannya sebagai kamera utama di smartphone Galaxy S23 Ultra yang akan datang. Sensor kamera 200 MP Samsung yang ditingkatkan akan dikenal sebagai ISOCELL HP3.
Selain resolusi kamera 200 MP Samsung, belum ada detail teknis lain tentang ISOCELL HP3 yang diumumkan. Laporan tersebut menunjukkan bahwa mengingat pengulangan berturut-turut dari sensor kamera 108 MP Samsung sebelumnya, perbedaan antara sensor HP1 dan HP3 memang terbilang tidak begitu jauh.
Peningkatan perangkat keras dari HP1 ke HP3 kemungkinan kecil, sebagai gantinya, perubahan terutama akan berfokus pada peningkatan algoritma komputasi. Sensor kamera 200 MP Samsung mungkin terdengar terlalu berlebihan, namun chipset unggulan seperti Snapdragon 8 Gen 1 dapat mendukung ini sebagai resolusi kamera tunggal maksimum.
Nanocell pixel-binning yang menjadi teknologi andalan didalamnya akan membantu dalam memberikan ukuran piksel yang ideal pada kamera resolusi tinggi tersebut. Namun, Samsung telah membuktikan bahwa ia dapat melewati sebagian besar kekurangan yang ada pada sensor 108MP-nya yang menawarkan piksel kecil.
Sayangnya publik harus menunggu untuk mengetahui tingkat detail baru yang akan dibawa oleh 200MP ISOCELL HP3.
Kemampuan kamera 200 MP Samsung
Sensor kamera berukuran super terbaru yang digunakan Samsung adalah “Isocell HP1.” Sedangkan kamera teranyarnya yang memiliki sensor 200 MP menjadikannya sensor kamera smartphone resolusi tertinggi yang pernah dibuat. Jika Anda menyimpan gambar darinya dengan resolusi penuh, Anda akan mendapatkan sesuatu seperti gambar berukuran 16.384 × 12.288.
Ukuran megapiksel bukan menjadi masalah, yang lebih penting adalah kualitas gambar dan ukuran setiap piksel. Karena piksel dan sensor yang lebih besar menangkap lebih banyak cahaya. Samsung mencoba untuk menutupi kedua basis dengan pixel binning, yang menggabungkan beberapa piksel menjadi piksel yang lebih besar untuk situasi cahaya rendah.
HP1 memiliki teknologi pixel-binning variabel baru yang disebut “ChameleonCell,” yang memungkinkan sensor bin pada 2 × 2 atau 4 × 4, tergantung pada jumlah cahaya. Pada 4×4, akan ada pningkatan sensor kamera 200 MP Samsung hingga 12,5 MP dengan menggabungkan kumpulan 16 piksel.
Ini akan mengubah piksel 0,64 m resolusi penuh menjadi piksel 2,56 m, yang menurut Samsung “mampu menyerap lebih banyak cahaya dan sensitivitas, menghasilkan foto yang lebih cerah dan lebih jelas di dalam ruangan atau di malam hari.”
Sensor berukuran super Samsung lainnya di pasaran adalah GN2, yang muncul di Xiaomi Mi 11 Ultra dan beberapa ponsel lainnya. GN2 hanya sensor 50MP, tetapi dengan binning quad-pixel, kamera akan mencapai ukuran piksel 2,8 m. GN2 adalah sensor keseluruhan yang lebih besar dengan piksel yang lebih besar, jadi di atas kertas, seharusnya masih mampu memotret lebih baik.
Samsung mengatakan sensor kamera 200 MP Samsung sedang diambil sampelnya sekarang. Namun Samsung yakin beberapa OEM Android akan segera menerima tawaran untuk menggunakan sensor kameranya tersebut.
