DewaSport.asia – Badung – Kapal Motor (KM) Bali Permai-169 hilang kontak di Samudera Hindia sejak 2 bulan lalu. Kapal ikan tersebut hilang kontak sekitar 1.700 nautical mile ke arah selatan Bali.
“KM Bali Permai-169 lost contact di perairan selatan Bali atau Samudera Hindia. Jadi jaraknya dari Bali itu kurang lebih 1.700 nautical mile arah selatan Bali dan berjarak kurang lebih 790 (nautical mile) sebelah barat Perth, Australia,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Denpasar (Basarnas Bali), Gede Darmada, kepada wartawan, Kamis (9/9/2021).
Darmada mengatakan, KM Bali Permai-169 berangkat pada 10 Juli dan direncanakan berlayar sampai awal November. Kapal itu masih bisa dikontak pada 24 Juli namun kemudian mengalami hilang kontak. Kapal tersebut kemudian bisa dikontak lagi pada 27 Juli dan kembali hilang kontak pada 30 Juli.
“Dan ABK dengan jumlah kapal keseluruhan 19 orang, di mana nakhoda Musahwi,” terang Darmada.
SAR Australia Bantu Cari
Karena itu, pihak perusahaan pengelola kapal tersebut PT Putra Jaya Kota memohon bantuan Basarnas Bali untuk melakukan pengecekan maupun pencarian. Basarnas Bali pun meminta bantuan kepada Australia, mengingat lokasi hilang kontak begitu jauh dari Bali yang berjarak 1.700 nautical mile atau 3.000 kilometer.
Kemudian, pihak SAR Australia pada 30 Juli memberangkatkan satu buah kapal rescue ke koordinat tersebut, namun tidak ditemukan tanda-tanda kapal tenggelam.
“Jadi bisanya kapal tenggelam ada manusianya melompat dengan menggunakan life jaket dan ada kemudian ada benda-benda bawaan yang mengapung ataupun pelampung-pelampung yang mengapung. Tanda-tanda ini sama sekali tidak ada,” kata Darmada.
Simak upaya pencarian lebih lanjut di halaman berikutnya.
Selain melalui kapal rescue, SAR Australia juga melakukan pencarian dengan pesawat dengan penerbangan sebanyak 2-3 kali. Kemudian pencarian juga dilakukan dengan mengoptimalkan aplikasi elektronik prodcasting.
Pencarian melalui laut juga tetap dilakukan, akan tetapi hasilnya juga nihil. Sehingga pada 31 Juli, SAR Australia mengirim tiga pesawat lagi dan memperlebar area pencarian.
“Hasilnya sama, tanda-tanda tidak ada sama sekali karena ini lost contact. Akhirnya sampai 4 hari berturut-turut menggunakan pesawat tidak ada tanda-tanda sama sekali,” terang Darmada.
Karena itu, hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikan apakah kapal itu bocor, tenggelam atau pecah dan sebagainya sehingga statusnya masih hilang kontak.
“Statusnya lost contact. Upaya-upaya komunikasi masih kita lakukan dengan kapal-kapal yang berada di daerah sana,” jelas Darmada.