Valentino Rossi mengaku dirinya tengah dihadapkan pada suasana hati campur aduk. Hal tersebut dirasakan setelah anak didiriknya, di akademi VR46 Franco Morbidelli dan Francesco Bagnaia setelah mampu mencetak waktu tercepat saat tes pra-musim di Sepang, Malaysia.
Rossi memang tidak menyangka kalau kedua anak asuhnya tersebut mampu melebihi ekspektasi, bahkan terbilang lebih awal. The Doctor mengaku tak punya niat untuk bersaing dengan Morbidelli dan Bagnaia di MotoGP. Morbidelli adalah Rookie of The Year musim lalu. Ia mendapatkan YZR-M1 spek terbaru dari Petronas Yamaha SRT. Sementara itu, Bagnaia memulai debutnya di MotoGP dengan Pramac Racing.
Morbidelli mampu mengimbangi Rossi sejak tes Valencia, sedangkan Bagnaia memberi ancaman dengan posisi kedua hari terakhir tes pramusim Sepang. “Impresif. Di lap panas sangat fantastis, selamat, ”kata Rossi tentang capaian waktu 1m 58,302 yang dibuat Bagnaia pada hari terakhir tes Sepang seperti dikutip Crash, Selasa (12/2/2019).
“Dia selalu cepat dalam tes ini dan menghasilkan 1 m 58,3 detik. Mengingat sedikit pengalaman, saya pikir kita harus tetap memperhatikannya,” sambung Rossi. “Saya mencoba meracuni saat kita di rumah! Saya pikir itu akan sulit karena dengan Franco, kami sangat mirip dalam kinerja. Dia banyak berkembang. Saya pikir akan sulit untuk berada di depan. ”
Sadar akan mendapatkan ancaman kedua anak didiknya, Rossi mengaku senang namun terkejut bahwa akademi dapat melahirkan sosok yang bisa mengalahkan dirinya. “Anda tahu, saat kami memulai proyek akademi ini, dengan Pecco dan Franco, kami tidak mengharapkan masalah ini. Saya tak mengira pembalap kami tiba dan bertarung melawan saya,” papar Rossi berseloroh.
“Jadi di satu sisi kami sangat khawatir, saya sangat khawatir. Dari sisi lainnya, kami sangat senang karena akademi kami bekerja baik. Tapi sekarang seperti ini, kami membantu pembalap yang mungkin bisa mengalahkan saya. Tapi kita tak bisa kembali lagi, kondisinya seperti ini.”