DewaSport.asia – Juergen Klopp mengantisipasi permainan counter attack (serangan balik) yang kerap menjadi senjata utama Atletico Madrid dalam mengubur mimpi sebuah klub. Itulah yang akan dilakukan pelatih berkacamata asal Jerman saat Liverpool menjamu pasukan Diego Simeone pada laga leg kedua 16 besar Liga Champions 2019/2020 di Stadion Anfield, Kamis (12/3) dini hari WIB.
Klopp ingin membuat barisan pertahanan Atletico Madrid lebih sibuk dari sebelumnya. Pasalnya, mereka terkenal sebagai klub yang memiliki pertahanan yang solid. Tengok saja, rapor klub raksasa Spanyol selama tampil di kompetisi domestik.
Atletico Madrid diketahui sebagai klub kedua yang paling sedikit kebobolan selama 27 pertandingan yang telah dijalaninya di Liga Spanyol. Itulah yang bakal menjadi catatan penting buat Klopp.
“Bermain melawan tim yang memiliki pertahanan solid dan punya serangan balik yang mematikan yang dapat membuat Liverpool berada dalam kesulitan. Setiap pemain ofensif bisa sangat berbahaya di saat-saat ini dan bukan hanya mereka, itu set-piece dan hal-hal seperti ini, mereka adalah tim yang sangat berpengalaman yang bermain di kompetisi ini untuk waktu yang sangat lama dan mereka tahu bagaimana menghadapi situasi yang berbeda. Itu semua jelas,” tutur Klopp dikutip dari laman resmi klub, Rabu (11/3).
“Tetapi tidak banyak dari mereka bermain sebelumnya di stadion seperti Anfield, dalam suasana seperti yang dapat kita ciptakan, dan itu adalah sesuatu yang ingin kita gunakan dan mudah-mudahan kita bisa,” ungkap Klopp.
Intinya, Atletico Madrid memiliki pemain yang komplet dan mampu bermain baik di setiap lini. Tetapi Klopp meyakini bahwa dalam sepak bola tidak ada jalan buntu, dan ia pun bakal mencoba menemukan area lain untuk mendobrak setiap lini tim tamu. Dia pun menginginkan para pemain tampil tanpa beban.
“Kita bisa lebih baik dari pertandingan pertama dan lebih baik dari Atletico. Tetapi kita harus menunjukkan itu besok, saya tidak bisa melakukannya di sini sekarang. Kami membutuhkan kecepatan yang lebih tinggi di momen yang berbeda, kami membutuhkan saklar yang lebih baik di momen yang berbeda, kami membutuhkan sepak bola yang lebih berani di momen berbeda, kami perlu bermain di sekitar formasi, kami perlu bermain di belakang formasi, kami perlu bermain melalui celah, itu semua jelas.”