LOS ANGELES – Promotor Frank Warren dan Dewan Pengawas Tinju Inggris (British Boxing Board of Control/BBBC) mengajukan keluhan terkait skor pertandingan gelar kelas berat WBC antara Tyson Fury versus Deontay Wilder yang berakhir imbang. Warren menyebut kemenangan Fury sudah dirampok hakim penilai.
Tak ada pemenang pada duel Fury vs Wilder di Staples Center, Los Angeles, Sabtu malam waktu lokal atau Minggu siang WIB. Tiga hakim di sisi ring memberikan skor 115-111 untuk Wilder, 114-110 untuk Fury, dan hasil imbang 113-133.
Warren meyakini Fury berhak atas gelar WBA yang kini disandang Wilder, lantaran memiliki banyak pukulan bersih dan masuk kendati sempat mencium kanvas dua kali di ronde sembilan dan 12.
Kemenangan Fury akan mewakili salah satu comebacks terbaik dalam sejarah olahraga, dan promotor Fury serta BBBC akan bergerak untuk melindungi kepentingan petarung mereka. Warren dan BBBC mengajukan ke Dewan Tinju Dunia (WBC) untuk tanding ulang.
“Saya sudah berbicara dengan Charlie Giles, presiden British Boxing Board of Control, pihak mereka, bersama dengan kami, dan akan menulis kepada WBC meminta agar mereka melihat apa yang terjadi di sana dan untuk diadakan pertandingan ulang,” kata Warren.
“Hakim Meksiko (Alejandro Rochin) salah. Saya benar-benar kasihan pada Tyson Fury. Dia telah dirampok dan itu tidak benar.”
Ini pertama kali Fury tidak menang, setelah sebelumnya memegang rekor 27 pertandingan tak pernah kalah dengan 19 kemenangan KO. Pertandingan melawan Wilder lebih menghibur ketimbang dia Wladimir Klitschko.
“Ini adalah penampilan yang luar biasa, jika saya mengatakannya sendiri,” kata Fury.
“Saya sangat senang dengan pertarungan itu, tetapi begini, jika saya tidak jatuh dua kali dalam pertarungan itu, dan di salah satu kartu penilaian hakim saya tetap dikalahkan, itu artinya dia perlu diberi sanksi dari tinju selamanya karena dia jelas tidak bisa menilai.”
“Saya belum pernah melihat keputusan yang lebih buruk dalam hidup saya. Saya tidak tahu apa yang diperjuangkan oleh para hakim itu; orang yang memberikannya 115-111, saya tidak tahu apa yang dia tonton. Ini bukan yang pertama terjadi.”
“Itu keputusan yang buruk seperti Lennox Lewis-Evander Holyfield pertama bertarung (pada 1999), tetapi siapakah saya untuk mengatakan apa-apa? Saya hanya seorang pejuang, saya bukan hakim.”