DewaSport.asia – Sebagai pelatih baru, Andrea Pirlo mengemban tugas berat yakni membawa Juventus scudetto kesepuluh beruntun dan juara Liga Champions. Dia mengaku sudah menemukan metode untuk menggapai misi tersebut.
Pirlo ditunjuk menggantikan Maurizio Sarri yang dipecat setelah Cristiano Ronaldo dkk tersingkir dari babak 16 Besar Liga Champions 2019/2020.
Perlu diketahui si Nyonya Tua belum pernah juara Liga Champions setelah terakhir kali melakukannya pada 1996. Setelah itu prestasi terbaik mereka hanya menjadi runner-up pada 1997, 1998, 2003, 2015, dan 2017. Pirlo sudah menyiapkan cara jitu mengubah nasib Klub Turin itu.
“Para pemain sangat ingin melakukannya dengan baik. Mereka menemukan metodologi baru dalam beberapa latihan yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya. Oleh karena itu hal ini telah membawa antusiasme. Agresi dan keinginan merebut kembali bola setelah kehilangan, itu sesuatu yang kami upayakan,” kata Pirlo dikutip Bein Sports, Jumat (4/9/2020).
“Melihat Liga Champions beberapa edisi terakhir, tim-tim yang juara adalah tim yang berusaha merebut kembali bola dalam waktu sesingkat mungkin. Itu pasti karakteristik yang membedakan kami,” ujarnya.
Jika berhasil membawa Juventus merajai Eropa, Pirlo akan menyamai rekor Zinedine Zidane dan Pep Guardiola sebagai juru taktik yang membawa timnya mencium Si Kuping Besar di musim perdana melatih sebuah klub senior.
“Kami akan memberikan semua yang kami miliki. Kami memiliki keinginan besar untuk menunjukkan kepada para penggemar kalau Juventus ingin memenangkan scudetto ke-10 berturut-turut dan mungkin mencapai akhir Liga Champions. Ada keinginan besar dan harapan tinggi. Kami ingin melakukan yang terbaik,” tuturnya.
“Saya mendapat kesan yang baik. Kami memulai dengan baik dengan antusiasme dan keinginan. Beberapa hari ini, para pemain pergi bersama tim nasional. Tetapi kami terus latihan dengan mereka yang tinggal di sini,” ucapnya.