Real Madrid telah mengkonfirmasi penandatanganan Aurélien Tchouameni, salah satu talenta paling dicari di dunia sepakbola, dari AS Monaco dengan kontrak enam tahun. Kedua klub mengatakan dalam pernyataannya bahwa Tchouameni akan secara resmi diperkenalkan sebagai pemain Real pada 14 Juni setelah menyelesaikan tes medisnya.
Karir Tchouameni
Meskipun berada di puncak daftar belanja sebagian besar klub terbesar Eropa musim panas ini, Tchouameni tidak membiarkan hal itu mengalihkan perhatiannya saat ia berusaha untuk meningkatkan kualitas dirinya.
Ia bercerita, ketika masih muda, orang tuanya mengatakan kepada Tchouameni bahwa ia dapat melakukan apa pun yang ia inginkan, tetapi pada akhirnya, ia harus menjadi yang terbaik. Hal itu disampaikannya kepada CNN Sport dalam sebuah wawancara eksklusif pada akhir Mei.
Ia menambahkan jika seseorang ingin bekerja di perusahaan, maka ia harus menjadi direktur perusahaan tersebt; jika Anda ingin menjadi koki, Anda harus bekerja di restoran terbaik. Mentalitas tersebut memungkinkan Tchouameni untuk menjadi orang seperti sekarang ini.
Akhir dari Isu Yang Beredar
Selama berminggu-minggu, spekulasi beredar tentang di mana Tchouameni, yang baru saja menyelesaikan musim keduanya bersama AS Monaco di Prancis, akan bermain musim depan. Finalis Liga Champions tahun ini Real Madrid dan Liverpool dilaporkan menjadi favorit Tchouameni.
Diantara keduanya, ada juga nama juara Prancis Paris Saint-Germain juga dikabarkan telah menunjukkan minat untuk merekrut gelandang yang berbakat tersebut. Namun pada akhirnya, Real keluar sebagai yang teratas dalam perlombaan transfer yang diperebutkan ini.
Pengalaman Rasisme
Saat ia terus membuat perubahan di lapangan, Tchouameni juga ingin menginspirasi perubahan darinya. Sebagian dari perjuangannya itu berasal dari insiden di Republik Ceko tahun lalu ketika dia mengatakan dia dilecehkan secara rasial oleh penggemar Sparta Prague di stadion.
Usai pertandingan, ia mengungkapkan jika ia telah menerima ancaman pembunuhan. Buruknya lagi, Tchouameni juga mengatakan itu sama sekali bukan pengalaman rasisme pertamanya. Bahkan ia juga berkata bahwa ia juga kerap mendapatkannya dalam sosial medianya.
Tchouameni menjelaskan bahwa itu kerap terjadi di komentar di Instagram atau semacamnya, ide pertama Tchouameni adalah menghindarinya. Ia merasa masih sangat muda dan sulit baginya untuk mengabaikan itu kata Tchouameni.
Dengan pengalaman Tchouameni di Praha selama pertandingan, itu adalah situasi yang berbeda karena ia kini merasa lebih dewasa. Dan ia hanya ingin melakukan sesuatu karena itu tidak normal pada akhirnya.
Bekerja Dibawah Tekanan
Setelah memulai karir profesionalnya di Prancis di Bordeaux, Tchouameni pindah ke Monaco pada tahun 2020 dan membuktikan dirinya sebagai pemain paling berharga di klub. Ia mencoba menjadi penghubung antara pemain bertahan dan ofensif.
Ia berkata bahwa ia berusaha mendapatkan bola, bermain ke depan setiap saat, dan juga mencoba mencetak beberapa gol untuk membantu tim tambahnya. Penampilan domestiknya membuat Tchouameni mendapat panggilan internasional pertamanya bersama Prancis tahun lalu.
Setidaknya dia telah bermain delapan kali untuk Les Bleus, dan mencetak gol pertamanya di bulan Maret melawan Pantai Gading. Saat itu, ia berusaha menimba ilmu sebanyak-banyaknya dari pemain berpengalaman seperti Karim Benzema dan Paul Pogba.
Bahkan dalam beberapa kesempatan Ia sempatkan untuk mengajukan beberapa pertanyaan kepada Paul, kepada Karim, bagaimana untuk mencoba menjadi lebih baik, untuk tumbuh sebagai pemain.
Dalam kesempatan itu Ia memberikan komentar, Anda akan merasakan beberapa tekanan ketika datang di tim nasional untuk pertama kalinya. Tapi ia berkata jika ia tetap bersikap tenang dan ia memiliki banyak ketenangan.
Pada akhirnya, ini hanya sepak bola dan ia mewsa hanya harus melakukan pekerjaan dan tanggung jawabnya. Selamat datang Tchouameni!
