DewaSport.asia – Kasus skandal di Barcelona, yang dikenal dengan ‘Barcagate’, kembali mengemuka. Kini, nama presiden klub Josep Maria Bartomeu dituduh terlibat dalam praktik korupsi oleh pihak kepolisian.
Kasus ini sudah terjadi beberapa waktu lalu. Media-media Spanyol sempat dibuat heboh terkait kasus ini. Sebab, ada dugaan Barcelona menyewa jasa pihak ketiga dengan cara kerja mirip buzzer.
Awal 2020 ini, berdasar dokumen yang didapatkan Cadena Ser, pihak Barcelona diduga melakukan praktik kotor. Mereka menyewa pihak ketiga untuk menyerang reputasi sejumlah pihak yang terkait dengan klub.
Pihak ketiga tersebut adalah sebuah perusahaan I3 Ventures. Namun, tudingan tersebut sudah dibantah Barcelona dalam sebuah pernyataan resmi.
Tuduhan Korupsi Bartomeu
Polisi Catalan kini melakukan upaya penyelidikan atas dugaan kasus korupsi pada skandal Barcagate. Berdasar pada laporan El Mundo, ada dugaan kelebihan pembayaran yang menguntungkan pihak tertentu pada skandal Barcagate.
Bartomeu disebut membayar enam kali lipat lebih tinggi dari nilai pasar jasa 13 Ventures. Saat ini, alasan pembayaran lebih besar itulah yang diselidiki dan diduga ada dugaan korupsi yang dilakukan pihak Bartomeu.
Juli lalu, penyeledikan masuk pada tahap yang serius. Kepolisian telah datang ke kantor Barcelona untuk memeriksa sejumlah dokumen. Setelah pemeriksaan, pihak polisi menyita beberapa dokumen untuk diperiksa lebih jauh.
Kini, belum ada konfirmasi bantahan atau pernyataan lain dari kubu Barcelona. Tentu saja ini menjadi satu kabar buruk bagi tim. Sebab, mereka tengah sibuk untuk menyelesaikan negosiasi dengan Lionel Messi.
Barcelona Menyerang Pemainnya Sendiri
Cara kerja I3 Ventures dilaporkan hampir mirip dengan buzzer. Mereka punya jaringan di beberapa media sosial. Nantinya, mereka akan meggulirkan isu-isu tertentu untuk menggiring opini pemakai media sosial.
Dalam kasus Barcagate, pihak klub berupaya untuk merusak citra beberapa orang yang menjadi ‘pesaing’ Bartomeu. Hal ini terkait dengan pemilihan presiden baru Barcelona pada 2021. Victor Font menjadi korban dari kasus ini.
Selain itu, skandal ini dilaporkan juga menyerang sejumlah pemain aktif. Lionel Messi dan Gerard Pique, dua sosok yang vokal di klub, diserang citranya. Ada juga sejumlah pemain legendaris seperti Xavi Hernandez, Carles Puyol dan Pep Guardiola.