Setelah berhembus kabar yang menyebutkan tim pabrikan Suzuki akan mundur dari MotoGP pada akhir musim ini, akhirnya pihak terkait pun angkat bicara dan mengungkapkan kemungkinannya untuk mengakhiri partisipasinya di kejuaraan dunia Grand Prix tersebut.
Kabar hengkangnya Suzuki dari MotoGP memang cukup menyita perhatian terutama bagi pecinta balap kuda besi ini, padahal tim pabrikan yang bermarkas di Hamamatsu ini sudah menandatangani kesepakatan dengan Dorna Sport di kejuaran Grand Prix sampai 2026.
Meskipun sebenarnya Suzuki pernah cabut dari MotoGP pada akhir musim 2011, kemudian memutuskan kembali pada musim 2015. Namun, tetap saja banyak yang mempertanyakan apa yang mendasari keputusan Suzuki untuk hengkang pada tahun ini.
Alasan Suzuki Mundur dari MotoGP
Menurut pernyataan resmi yang dirilis Suzuki, situasi kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan pihaknya melanjutkan kiprahnya di MotoGP. Pernyataan tersebut membenarkan rumor yang selama ini beredar rencana Suzuki hengkang dari MotoGP.
Lebih lanjut, Suzuki mengungkapkan persoalan finansial yang memaksa perusahaan mengalihkan fokus pendanaan kepada sektor yang lebih vital. Oleh sebab itu, tim Suzuki Ecstar di MotoGP ditengarai menjadi lini yang akan dikorbankan dalam waktu dekat.
“Suzuki Motor Corporation sedang dalam diskusi dengan Dorna, terkait kemungkinan mengakhiri partisipasi di MotoGP pada akhir musim 2022,” bunyi pernyataan Suzuki.
“Sayangnya, kondisi ekonomi saat ini dan kebutuhan untuk fokus terhadap perubahan dunia otomotif dalam beberapa tahun terakhir, memaksa Suzuki mengalihkan biaya dan sumber daya manusia untuk mengembangkan teknologi baru,”
Dibandingkan beberapa pabrikan lain, Suzuki menjadi salah satu tim dengan dana operasional paling minim tanpa sponsor utama yang besar. Adapun sponsor utama Suzuki adalah Ecstar, perusahaan oli yang masih dinaungi oleh Suzuki sendiri.
“Kami ingin menyampaikan ungkapan rasa terima kasih kepada tim Suzuki Ecstar, kemudian semua pihak yang mendukung kegiatan balap motor Suzuki selama bertahun-tahun, dan seluruh penggemar Suzuki yang sudah memberikan dukungan antusias mereka,” ungkap Suzuki.
Keputusan Suzuki Tidak Bisa Dicegah
Menurut CEO Dorna Carmelo Ezpeleta, kepergian Suzuki sudah tidak bisa dicegah lagi. Pihaknya juga tidak ingin menghalangi keputusan Suzuki cabut dari MotoGP, meskipun secara kontrak Suzuki dengan Dorna masih empat tahun ke depan.
“Saya pikir sudah tidak ada solusi. Kami juga tidak mau memaksa siapapun untuk melanjutkan jika memang kenyataannya tidak mau.” ungkap Ezpeleta.
Sementara itu, di tengah kabar Suzuki hengkang dari MotoGP pada akhir musim 2022. Ada beberapa tim balap yang tertarik bergabung di kejuaran dunia Grand Prix ini untuk menggantikan Suzuki.
“Kami juga mendapatkan banyak permintaan dari beberapa tim untuk mengisi posisi mereka, dan yang harus kami lakukan sekarang bekerja dengan tenang,” kata Ezpeleta.
Adapun tim balap yang tertarik bergabung di kelas MotoGP, salah satunya adalah tim balap peraih tiga gelar juara dunia Moto3, Leopard Racing, yang menyatakan ketertarikannya untuk menggantikan Suzuki di kelas MotoGP.
Dorna Sports pernah mengungkapkan, prioritas untuk menggantikan Suzuki dengan pabrikan lain tujuannya agar jumlah merek motor yang ikut kejuaran MotoGP tetap enam, adapun lima merek motor lainnya adalah Honda, Yamaha, Ducati, KTM, dan Aprilia.
Siapapun tim balap pengganti Suzuki di kelas MotoGP nanti, pastinya bisa menambah keseruan dan menjadi tontonan menarik bagi para pecinta balapan sepeda motor elite ini.
Yuk, nantikan update informasi seputar MotoGP selengkapnya hanya di halaman website ini saja! Pastinya bakal ada banyak informasi menarik dan bisa menambah pengetahuan soal dunia olahraga.