Tapak Tilas Karier Kaka di AC Milan, si Jenius Kesayangan Milanisti

DewaSport.asia – Ricardo Izecson dos Santos Leite alias Kaka sedang larut dalam euforia ulang tahun ke-38, pada Rabu (22/4/2020). Menarik untuk dibahas bagaimana perjalan kariernya bersama klub yang membesarkan namanya, AC Milan.

Periode pertama karier Kaka di San Siro dimulai pada 2003. Pesepak bola yang terkenal religius itu diboyong Presiden I Rossoneri Silvio Berlusconi dari Sao Paulo dengan harga 8,5 juta euro atau sekitar Rp143 miliar.

Usianya masih 21 tahun saat itu. Tapi prestasinya tak boleh dipandang sebelah mata. Dia sudah mencicipi nikmatnya juara Piala Dunia 2002 bersama trio R yakni Ronaldo, Ronaldinho dan Rivaldo.

“Saya belum pernah melihat sebelumnya, pemain muda yang punya gaya bermain seperti Kaka,” kata Berlusconi dikutip Bein Sports.

Kaka membuktikan kualitasnya di bawah asuhan allenatore tangguh, Carlo Ancelotti. Dia mampu menjadi jenderal lini kedua Milan menggantikan peran Rui Costa yang mulai termakan usia.

Selama enam musim mengabdi bersama Klub Kota Mode Italia itu, Kaka mempersembahkan lima gelar juara dan satu di antaranya Liga Champions 2007. Itu musim terbaiknya berseragam merah garis hitam.

Produk asli binaan Sao Paulo itu memainkan peran protagonis untuk mengantarkan I Rossoneri juara mengalahkan Liverpool, sekaligus membalaskan kekalahan di final Istanbul pada 2005.

Dia menjadi top skor Liga Champions pada musim tersebut dengan koleksi 10 gol. Prestasi tersebut yang mengantarkannya meraih Ballon d’Or 2007, menyingkirkan dua ikon sepak bola Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

“Selama dua atau tiga tahun, Kaka pemain terbaik di dunia. Ada titik di mana tim tidak tahu cara menghentikannya,” kata mantan rekan setimnya di Milan, Andrea Pirlo.

Dua tahun kemudian, si jenius meninggalkan Milan dan gabung Real Madrid dengan biaya 67 juta euro (Rp1,1 triliun). Kepindahannya saat itu disebut-sebut demi membantu finansial klub yang goyah. Tapi Kaka tak bersinar di Santiago Bernabeu lantaran badai cedera sehingga dia kembali ke San Siro pada September 2013.

Sayang pada periode keduanya, dia tak mampu mempersembahkan piala. Kemudian atas persetujuan bersama, Kaka pindah ke Klub Major League Soccer Orlando City dan sempat dipinjamkan ke klub masa kecilnya, Sao Paulo, sebelum pensiun pada 2017 di usia 35 tahun.

Setelah habis era Kaka, banyak pemain hebat yang bermunculan di Milan, dan memiliki banyak karakter. Tapi dari sekian banyak karakter, rasanya Kaka adalah yang terbaik. Dia pria sejati di dalam dan luar lapangan.