Borussia Dortmund semakin percaya diri menatap trofi Bundesliga. Die Borussen sekarang kian berpeluang mengulang pencapaian tujuh musim silam setelah menggasak Hanover 5-1 di Signal-Iduna-Park.
Dortmund berhasil menjaga hegemoni positif saat menjamu Hanover pada partai ke-19 Bundesliga, Sabtu (26/1). Tim asuhan Lucien Favre itu menampilkan permainan terbuka dan melancarkan serangan bertubi-tubi yang membuat tim tamu hanya bisa bertahan.
Taktik itu membuat Dortmund menjebol gawang Hanover empat kali lebih dulu lewat Achraf Hakimi (24), Marco Reus (60), Mario Goetze (62) dan Raphael Guerreiro (67). Armada Andre Breitenreiter bisa membalas melalui Marvin Bakalorz (86). Tapi, itu jadi sia-sia akibat gol pamungkas Axel Witsel (90).
Hasil ini bukan hanya berujung tiga kemenangan beruntun di Bundesliga, juga membuat Dortmund makin kokoh memuncaki klasemen sementara dengan 48 poin. Itu menjadi rekor tersendiri. Sebab, ini pertama kalinya sepanjang sejarah mereka bisa mendulang 48 poin dari 19 laga di kompetisi domestik.
Torehan bisa tercipta karena Dortmund mengemas 15 kemenangan, tiga imbang serta sekali kalah, yakni waktu menyerah 1-2 dari Fortuna Dusseldorf, 19 Desember silam. Mereka kini unggul sembilan poin dari Borussia Monchengladbach dan Bayern Muenchen walau itu mungkin hanya akan berlangsung sesaat.
“Ini pertandingan yang sangat sulit bagi kami, khususnya di babak pertama. Tapi, selepas jeda dan terciptanya gol kedua, semuanya jadi lebih mudah. Kami akan menikmati dulu kemenangan ini. Setelah itu baru fokus pada pertandingan berikutnya,” ucap Favre, dilansir skysport.
Konsistennya performa Julian Weigl dkk membuat sejumlah pihak meyakini bakal terjadi pergantian penguasa untuk pertama kalinya setelah enam musim. Pasalnya, situasi ini hampir mirip periode 2010/2011 dan 2011/2012 dimana saat itu Dortmund keluar sebagai juara.
Minimal Dortmund tidak akan turun takhta dalam waktu dekat. Terlebih bila melihat lawan yang akan dihadapi selama dua bulan ke depan. Sepanjang periode itu, kualitas musuh yang akan menghadang boleh dianggap masih di bawah.
Ujian Dortmund sesungguhnya baru hadir pada awal April karena harus menyambangi Muenchen di Allianz Arena untuk melakoni duel bertajuk Der Klassiker. “Kami harus terus siap karena akan menghadapi periode yang sangat sibuk, ada DFB-Pokal dan juga Liga Champions,” tandas Favre.
Tapi, Favre berharap Dortmund tidak terlena dengan rentetan hasil positif yang diraih sejauh ini. Dia ingin armadanya terus menampilkan kemampuan terbaik, khususnya di lini depan. Sebab, dia tidak mau produktivitas timnya yang sudah menghasilkan 50 gol di kompetisi domestik jadi menurun.
Karena itu Favre ingin Reus dan Paco Alcacer semakin galak di depan gawang lawan. Pasalnya, keduanya merupakan pemain tersubur Dortmund di Bundesliga karena masing-masing telah menyumbang 12 gol.