DewaSport.asia – Luka Jovic baru saja membuat heboh dengan kabur dari masa karantina yang diterapkan Real Madrid. Hal itu bisa membuat Jovic berurusan dengan polisi Serbia.
Real Madrid mengeluarkan kebijakan karantina setelah pemain tim basket Madrid, Trey Thompkins, positif mengidap virus Corona. Kebetulan, tim sepak bola, basket, dan bola tangan berlatih di kompleks yang sama di Valdebebas.
Alasan Luka Jovic melanggar aturan juga dianggap tidak terlalu penting, yakni merayakan ulang tahun pacarnya.
Tak pelak, hukuman dari Real Madrid juga siap menanti pemain berusia 22 tahun tersebut.
“Alih-alih mengisolasi dirinya sendiri, penyerang itu bersenang-senang di Beograd,” tulis surat kabar Serbia, Blic, dengan menambahkan bahwa polisi melacak pergerakan Jovic.
“Luka melakukan sesuatu yang sangat bodoh. Dia meninggalkan Madrid dan karantina klub dan, terlepas dari semua peringatan itu, kembali ke Serbia,” laporan harian Serbia lainnya, Informer, seperti dikutip Marca, Jumat (20/3/2020).
Tindakan Luka Jovic menabrak aturan masa karantina itu menjadi sorotan besar karena dinilai sangat sensitif dalam situasi sekarang.
Satu di antaranya, Serbia memiliki aturan ketat perihal orang yang masuk ke wilayah negara mereka yang datang dari negara-negara positif COVID-19.Di Spanyol, virus Corona sudah menginfeksi 13.716 orang.
Selain melanggar aturan tentang masa karantina tersebut, Luka Jovic juga dianggap memiliki “dosa-dosa” lain di Real Madrid. Pasalnya, selama ini mantan pemain Eintracht Frankfurt itu dianggap kurang berkontribusi sejak didatangkan pada musim panas tahun lalu.
1. Penampilan yang Buruk
Luka Jovic mengalami musim yang fantastis ketika berseragam Eintracht Frankfurt. Ia kemudian dibeli Real Madrid pada musim panas 2019 dengan mahar 60 juta euro (Rp962 miliar).
Sayang, performa Jovic tak begitu mengilap bersama Real Madrid. Ia gagal menggeser posisi Karim Benzema sebagai striker utama dan baru mencetak dua gol dan dua assit dalam 24 penampilan.
2. Susah Membaur dengan Rekan Satu Tim
Jovic memiliki kendala bersosialisasi dengan rekan satu tim di Real Madrid. Hal itu dibuktikan dengan penampilan di lapangan yang kurang padu.
Pemain berpaspor Serbia itu tampak belum bisa belajar dari kegagalan ketika berseragam Benfica.
3. Gagal Memenangi Hati Penggemar
Jovic juga gagal memenangkan hati penggemar Real Madrid. Namanya tidak pernah dieluh-elukan di Santiago Bernabeu.
Ini terlihat berbeda dengan sikap fans, semisal kepada Mariano Diaz. Terlebih Diaz menjadi pahlawan dengan golnya ke gawang Barcelona.
4. Terkesan Tertutup
Luka Jovic juga jarang memunculkan muka, baik di media sosial maupun media. Hal ini membuat pemain Serbia itu dianggap tertutup.
Ia juga jarang bercengkrama dengan fans sehingga sulit membangun citra positif.
5. Tak Bisa Menjawab Kepercayaan Zidane
Zinedined Zidane pernah menurunkan Jovic sebagai starter dalam beberapa pertandingan. Namun, penampilannya jauh dari harapan pelatih asal Prancis itu.
Penampilan Jovic membuat dirinya tak masuk skuad dalam tiga pertandingan terakhir Real Madrid.
https://www.youtube.com/watch?v=eYDy_IG_Ckc