DewaSport.asia – Antusiasme Piala Presiden Esports 2021 semakin meningkat. Tercatat ada 107 ribu atlet mengikuti pendaftaran turnamen ini. Piala Presiden Esports (PPE) 2021 mendapat sambutan positif dari publik khususnya para pegiat esports Tanah Air.
Daya Tarik Esport Akan Meningkat
Sejak dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam seremoni kick-off 9 Oktober lalu, hingga hari ini (28/10), jumlah peserta yang mendaftar dan berpartisipasi telah menembus angka 107.389 atlet dari seluruh Indonesia.
Tingginya jumlah peserta PPE 2021 ini menjadi kelanjutan momentum pertumbuhan esports yang telah dipertandingkan dalam eksibisi PON XX Papua pada September lalu. Ketua Penyelenggara PPE 2021, Rangga Danu Prasetyo mengatakan hal ini menjadi indikasi positif bahwa semakin banyak talenta-talenta muda yang ingin menunjukan bakat dan kemampuannya di kancah esports berskala nasional.
“Jelas kami sangat bangga dengan antusiasme para peserta di ajang Piala Presiden Esports 2021. Sejak awal memang kejuaraan tahun ini kami rancang untuk membuka kesempatan seluas-luasnya bagi talenta-talenta muda esports Indonesia. Salah satunya dengan mempertandingkan cabang game yang lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya, sehingga dapat menjaring lebih banyak atlet dari berbagai macam genre permainan,” ucap Rangga.
Untuk diketahui, ajang PPE 2021 ini merupakan kerja kolaborasi lintas kementerian dan lembaga yang terdiri dari Kantor Staf Presiden (KSP), Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan PB Esports Indonesia (PBESI), serta KINCIR sebagai penyelenggara.
Menurut Rangga, pihaknya memang menargetkan ajang PPE 2021 mampu menjaring ratusan ribu atlet dari seluruh Indonesia. Hal ini berkaca dari jumlah peserta yang selalu meningkat sejak pertama kali turnamen ini diselenggarakan tahun 2019 dan juga pengaruh tren esports global yang kian melejit meski di tengah situasi pandemi. Meski begitu KINCIR terus mematangkan teknis pelaksanaan turnamen agar dapat mengakomodasi peserta dan jalannya match di semua cabang dengan sebaik-baiknya.
“Dari sisi teknis tidak ada masalah karena memang skema yang kami siapkan mampu mengakomodasi ratusan ribu atlet dalam enam cabang game yang dipertandingkan. Kami juga semakin fokus untuk persiapan babak Grand Final PPE 2021 yang akan diselenggarakan secara offline di Nusa Dua, Bali, pada Desember nanti. Harapannya agar para atlet bisa fokus bertanding dan berjuang semaksimal mungkin mengeluarkan kemampuan terbaiknya” tegasnya.
Sementara Matthew Airlangga selaku Sekjen PPE 2021 mengatakan jumlah peserta masih dapat terus bertambah meski turnamen sudah mulai bergulir. Mengingat dari total enam regional wilayah, saat ini baru tiga regional yang dibuka dan telah menyelesaikan fase kualifikasi yaitu Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Matthew optimis dengan semakin banyak atlet dan tim yang terlibat maka kualitas turnamen akan semakin baik.
“Dengan jumlah per hari ini 107.389 peserta yang berasal dari berbagai regional wilayah di Indonesia, kami optimis bahwa kualitas esports kita akan semakin merata. Ini sudah terlihat di babak kualifikasi yang berlangsung, persaingan antar regional juga semakin ketat dan kompetitif. Tentunya tidak hanya menjadikan turnamen ini sebuah tontonan yang menarik, namun juga menghasilkan atlet dan tim esports yang berkualitas,” terang Matthew.
Babak Kualifikasi Ketat Hingga saat ini PPE 2021 telah melalui sejumlah tahapan dan babak kualifikasi regional, antara lain Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Selain itu, kualifikasi untuk cabang game eFootball PES dan Lokapala juga sudah dilangsungkan.
Persaingan Atlet Esport Indonesia Akan Sengit
Untuk kualifikasi regional, telah ditemukan tim-tim terbaik dari tiga regional yang telah menyelesaikan babak final. Di cabang Free Fire, tiga tim yang telah mendapat slot Main Event adalah Red Bull Rebellion (Sumatera), MantapKali Ex Excellent (Kalimantan), dan 22 KF Esport (Sulawesi). Sementara itu, untuk Mobile Legends ada tim EquiteForti 99 (Sumatera), Hotforex Elite Pro (Kalimantan), dan Kaizen Fraccnant (Sulawesi). Sedangkan cabang PUBG Mobile, tim-tim pemenangnya antara lain RDEHASEN DBASIA (Sumatera), 4B Nol Derajat (Kalimantan), dan Supplybang (Sulawesi).
Ketiga cabang dan regional ini juga memperlihatkan persaingan yang sangat ketat. Tiap tim yang berlaga terlihat penuh determinasi untuk bisa tampil sebagai wakil regional di Main Event Piala Presiden Esports 2021. Contohnya pada Final Regional Sulawesi untuk cabang Free Fire. Tim 22 KF Esport sebagai pemenang sebenarnya punya poin yang sama dengan peringkat kedua, CY Esport. Hal tersebut membuat pemenang harus ditentukan lewat poin eliminasi.
Tidak mengherankan jika persaingan di babak Main Event nanti diprediksi bakal sangat kompetitif. Seperti di cabang game Mobile Legends, tim yang menjadi pemenang PON XX Papua, yaitu Hotforex Elite Pro, sudah memastikan diri lolos dan mengamankan tiket. Belum lagi dengan tim dari regional Jawa seperti Alter Ego X dan Dewa United yang besar peluangnya untuk tampil sebagai wakil regional nanti.
Oleh karena itu saksikan keseruan Kualifikasi Regional Jawa untuk cabang Free Fire, Mobile Legends, dan PUBG Mobile pada 29-31 Oktober 2021. Jangan lupa untuk daftarkan tim terbaik kalian menjadi bagian dari Piala Presiden Esports 2021, silakan daftarkan diri di situs resmi pialapresidenesports.kincir.com. Kunjungi juga Instagram Piala Presiden Esports 2021 serta kanal YouTube IESPL_ID untuk menyaksikan keseruan jalannya pertandingan PPE 2021.