DewaSport.asia – Hukuman yang dijatuhkan pemerintah Inggris terhadap Roman Abramovich berimbas kepada Chelsea. Kabar ini mengundang perhatian dari berbagai kalangan tidak terkecuali klub rival, Manchester City.
Seperti yang diketahui, Abramovich dihukum sebagai bentuk tanggapan Inggris terhadap serangan Rusia terhadap Ukraina yang masih berlangsung hinga saat ini. Aset Abramovich di Inggris dibekukan dan salah satunya adalah Chelsea.
Sebelum hukuman dijatuhkan, Abramovich sudah melakukan tindakan dengan mengumumkan penjualan klub ke pihak lain. Sayang, ia terlambat. Sanksi yang dijatuhkan pemerintah Inggris membuat proses penjualan harus dihentikan.
Aktivitas Chelsea pun dibatasi. Mereka tidak diperkenankan menjual tiket pertandingan, harus menutup toko yang menjual pernak-pernik, dan dilarang melakukan aktivitas transfer dan penandatanganan kontrak baru pemain.
Tidak Nyaman
Untungnya, di bawah kebijakan khusus, Chelsea masih boleh menjalankan pertandingan Premier League maupun kompetisi lainnya. Inilah yang membuat mereka masih bisa bertanding melawan Norwich City pada hari Jumat (11/3/2022).
Situasi pelik yang dialami raksasa Inggris itu mengundang perhatian Josep Guardiola selaku nahkoda dari klub rival, Manchester City. Ia turut prihatin, tapi belum mau berbicara banyak sebelum mengetahui garis besarnya.
“Saya melihat judulnya, tapi tidak tahu secara persis alasan mengapa itu terjadi. Berikan saya beberapa hari lagi untuk tahu alasannya, tapi saya tidak tahu. Saya tidak tahu apa yang bakal terjadi berikutnya,” ujar Guardiola dikutip Metro.co.uk.
“Untuk Thomas Tuchel dan para pemain, ini tidak membuat nyaman. Ini posisi yang sulit. Saya merasa prihatin karena mereka ada di sana untuk melakukan tugasnya. Sisanya, saya tidak tahu. Saya harus menunggu,” lanjutnya.
Belum Bisa Bicara Banyak
Seperti yang telah dijelaskan, pemerintah Inggris menjatuhkan hukuman kepada Abramovich sebagai bentuk ketegasan atas keputusan Vladimir Putin menyerang Ukraina. Harapannya dari aksi ini, Putin mau menarik pasukannya dari sana.
Abramovich menjadi sasaran karena dianggap mendukung oligarki Kremlin. Selain itu, ia juga diketahui punya hubungan yang cukup dekat dengan Putin. Alasan ini sudah jelas, tapi Guardiola tak mau terburu-buru membuat kesimpulan.
“Soal situasi ini, mengapa dia dihukum, saya tidak tahu apa alasannya. Saya tidak tahu. Mungkin pada konferensi pers berikutnya saya sudah punya opini yang jelas, berbicara dengan CEO saya untuk melihat alasan pastinya,” tutupnya.