Mantan kapten Rusia Igor Denisov telah menjadi salah satu atlet papan atas yang masih tinggal di negara itu untuk berbicara menentang perang di Ukraina. Denisov, yang memperoleh 54 caps antara 2008 dan 2016, menyebut invasi itu sebagai “malapetaka” dan “horor total”.
Merasa Nyawanya Terancam
Mantan gelandang yang juga kapten ini menyampaikan komentarnya dalam sebuah wawancara dengan jurnalis olahraga Nobel Arustamyan yang diterbitkan di YouTube. Dalam video itu Igor berkata jika mungkin mereka akan memasukkannya ke penjara atau membunuhnya karena kata-katanya, tetapi ia tetap mengatakannya yang ingin disampaikan.
Pria berusia 38 tahun itu telah bermain lebih dari 300 pertandingan untuk Zenit St Petersburg sebelum mengakhiri karir bermainnya bersama Lokomotiv Moscow pada 2019, mengatakan bahwa dia “mencintai negaranya” dan tidak ingin meninggalkan Rusia.
Bahkan ia juga sempat menulis surat kepada Presiden Vladimir Putin untuk menyatakan penentangannya terhadap invasi, yang dimulai pada 24 Februari. Ia mengaku ia merupakan orang yang bangga terhadap negaranya.
Namun setelah perang tersebut terjadi setelah tiga atau empat hari, ia bahkan mengatakan kepada Putin melalui surat bahwa ia siap untuk berlutut di depannya sehingga dia akan menghentikan semuanya.
Bukan Hanya Igor
Sangat sedikit tokoh masyarakat yang masih tinggal di Rusia yang secara terbuka menentang operasi militer khusus, atau serangan seperti yang disebut Moskow. Namun, Nadya Karpova yNg seorang striker untuk tim nasional wanita yang sekarang tinggal di Spanyol, baru-baru ini juga berbicara menentang perang.
Karpova, yang bermain sepak bola klub untuk Espanyol di Spanyol, adalah yang ketiga yang berani bersuara. Dia adalah satu-satunya anggota tim wanita Rusia yang menyuarakan penentangannya, dan dia melakukannya hampir setiap hari.
Sejak perang dimulai, lebih dari tiga bulan lalu, dia telah memposting pesan anti-perang di Instagram, di mana dia memiliki 143.000 pengikut.
Ia mengaku tidak bisa hanya diam melihat ketidakmanusiawian ini dan tetap diam. Bahkan ia mengaku tidak tahu apa yang akan terjadi jika ia saat ini berada di Rusia, bukan di Spanyol. Meskipun demikian, ia merasa memiliki tanggung jawab khusus untuk berbicara.
Wawancara tersebut berlangsung di Barcelona, tempat tinggal pemain berusia 27 tahun itu. Ia pindah ke Spanyol pada 2017. Karpova telah bermain 24 kali untuk Rusia, termasuk di Kejuaraan Eropa terakhir, lima tahun lalu.
Pertandingan berikutnya sebenarnya sudah dekat yakni akan diadakan di Inggris mulai dari 6 – 31 Juli. Akan tetapi tim Rusia tidak akan ada di sana. Mereka dilarang sebagai akibat invasi negara itu ke Ukraina.
Karpova mengaku tidak takut untuk mengatakan sesuatu yang salah, seperti yang biasa terjadi di kalangan atlet Rusia. Sebaliknya dia takut melupakan sesuatu yang penting. Dan dia juga berusaha keras untuk tidak berbicara hanya dengan kata-kata umpatan.
Media Dilarang Tulis Kata ”Perang” dan ”Invasi”
Selain Igor dan Karpova yang terancam karena keberaniannya berbicara, media Rusia bahkan dapat didenda atau diblokir karena menggunakan kata-kata “perang” atau “invasi” untuk menggambarkan apa yang terjadi di Ukraina.
Selama wawancara Denisov dengan Arustamyan, kata-kata tertentu yang digunakan olehnya untuk merujuk pada tindakan Rusia di Ukraina tampaknya telah dihilangkan, dengan suara berderak yang dimainkan.
Dan sementara Sports.ru, salah satu situs olahraga paling terkemuka di negara itu, melaporkan komentar Denisov, itu tidak menggunakan kata-kata “perang” atau “invasi”, melainkan merujuk pada diskusinya tentang “kehidupan setelah 24 Februari”.