Badminton memang menjadi salah satu olahraga favorit masyarakat Indonesia, terbukti dengan antusiasme yang sangat tinggi di setiap pertandingan baik itu di luar negeri ataupun di dalam negeri. Seperti yang terlihat baru-baru ini, Indonesia Master 2022 yang dilangsungkan di Istora Senayan, Jakarta cukup ramai menjadi perbincangan di media sosial terutama Twitter.
Tidak hanya itu, penonton juga terlihat memadati Istora Senayan untuk memberikan dukungan secara langsung kepada atlet yang bertanding. Pada pertandingan ini Indonesia berhasil meraih juara melalui ganda putra (MD) Fajar /Rian, serta runner up dari ganda putri (WD) Apriyani/Siti Fadia.
Akan tetapi, bukan hanya kemenangan saja yang menjadi perhatian penonton di final Indonesia Master 2022, pada acara ‘Testimonial Day of Greysia Polii’ 12 Juni 2022, Greysia Polii, yang juga merupakan juara Olimpiade Tokyo 2020 (bersama Apriyani Rahayu) ini resmi gantung raket di usia 34 tahun. Pada kesempatan ini Greysia juga memberikan pesan mengharukan untuk Apriyani Rahayu yang merupakan pasangannya bertanding dalam lima tahun terakhir.
Perjalanan Karir Greysia Polii
Berhentinya pemain profesional bulu tangkis yang sudah 19 tahun berkarir ini tentunya menjadi hal yang menyedihkan bagi fans badminton, bagaimana tidak? Selama karirnya Greysia sudah menorehkan banyak prestasi yang membanggakan dan membawa nama Indonesia dengan sangat baik di kancah Internasional.
1. Berkarir sejak usia remaja
Greysia lahir pada 11 Agustus 1987 di Jakarta, setelah ayahnya meninggal di usianya yang masih 2 tahun, dia pindah ke Manado, menghabiskan masa kecilnya di sana, dan pada akhirnya Greysia tertarik bermain bulu tangkis karena pengaruh kakaknya dan atlet bulu tangkis yang dia idolakan yakni Deyana Lomban.
Pada 1995 Greysia kembali ke Jakarta agar bisa mendapatkan pelatihan yang lebih baik, hingga akhirnya pada 2003 di usianya yang masih 16 tahun menjadi awal karir Greysia, dimulai dengan bergabung ke timnas (tim nasional) bulu tangkis.
Awal karirnya sebagai atlet bulu tangkis dimulai di nomor ganda putri dan ganda campuran. Pada 2003 bersama pasanganya Heni Budiman, dia berhasil meraih gelar Kejuaraan Nasional Bulu Tangkis. Pada 2004, Greysia kembali bertanding bersama Heni Budiman di nomor beregu putri, dan di nomor beregu campuran dia dipasangkan dengan Muhammad Rijal.
2. Beberapa kali ganti pasangan
Meniti karir sejak usia remaja hingga pensiun di usia 34 tahun, Greysia sudah melalui banyak hal dalam karirnya, termasuk bergonta-ganti pasangan dengan atlet bulu tangkis yang lain, baik di ganda putri maupun di ganda campuran.
Di ganda putri, dia pernah dipasangkan dengan Heni Budiman, Jo Novita, Pia Zebadiah Bernadeth, Vita Marissa, Nitya Krishinda Maheswari, Meliliana Jauhari, Anggia Shitta Awanda, dan akhirnya pada 2017 dipasangkan dengan Apriyani Rahayu. Sedangkan pada nomor ganda campuran, Greysia dipasangkan dengan Muhammad Rijal dan Tontowi Ahmad.
3. Sederet prestasi yang membanggakan
Sudah bukan rahasia lagi kalau Greysia Polii berhasil memiliki catatan prestasi yang tidak sedikit, di nomor ganda putri tercatat bahwa Greysia sudah pernah menang sebanyak 448 kali dan kalah sebanyak 229 kali. Sedangkan di nomor ganda campuran Greysia berhasil menang 58 kali dan kalah 37 kali.
Bersama pasangan mainnya, Greysia Polii berhasil meraih banyak medali mulai dari perak, perunggu, hingga emas. Medali emas diraihnya di ajang Olimpiade Tokyo 2020 dan SEA Games Manila 2019 dengan Apriyani Rahayu sebagai pasangannya, dan di Asia Games Incheon 2014 juga berhasil meraih medali emas bersama Nitya Krishinda Maheswari.
Itulah perjalanan karir dari salah satu atlet bulu tangkis terbaik kebanggan Indonesia Greysia Polii.