DewaSport.asia – Sejak awal, Frank Lampard tidak memiliki visi mengubah Chelsea menjadi tim yang berpatok pada pemain akademi. Sebab ia ingin tim asuhannya tersebut terus berkembang menjadi lebih baik.
Pada musim panas ini, di saat tim lain harus mengerem aktivitas pembelian pemain akibat Covid-19, Chelsea malah jor-joran mengeluarkan uang. Sebanyak enam pemain telah mereka dapatkan sejauh ini.
Dua di antara enam pemain tersebut berstatus bebas transfer. Kendati demikian, the Blues tetap mengeluarkan uang senilai 223 juta euro untuk mendapatkan empat lainnya. Angka ini bisa bertambah kalau Edouard Mendy berhasil didapatkan.
Pemandangan ini sangat kontras dengan musim lalu, di mana Chelsea tak bisa melakukan pembelian pemain akibat adanya hukuman larangan transfer dari UEFA. Karena itulah, Chelsea jadi harus mengandalkan jebolan tim akademinya.
Enggan Jadikan Chelsea Tim Akademi
Lampard berhasil mengorbitkan sejumlah pemain mudanya pada musim lalu, seperti Mason Mount, Tammy Abraham, Reece James hingga Billy Gilmour. Sekilas the Blues tampak ingin mengandalkan pemain muda di masa mendatang.
Namun ternyata, gambaran seperti ini tidak terbayangkan oleh Frank Lampard. Ia mengaku kalau dirinya tak pernah berencana membuat Chelsea menjadi tim yang sepenuhnya mengandalkan pemain akademi saja.
“Saya senang mengasuh tahun lalu, tapi saya tidak pernah menginginkan kami menjadi klub akademi,” ujar Lampard kepada Sky Sports jelang menghadapi Brighton & Hove Albion.
“Itu adalah cerita yang bagus untuk lima menit, dan para debutan itu bermain sangat baik saat diberikan kesempatan, namun semua berubah begitu cepat di mana orang-orang bertanya apakah anda bisa menang sekarang,” lanjutnya.
Persaingan Membuat Tim Maju
Chelsea merekrut sejumlah pemain penting di bursa transfer musim panas ini. Salah satunya adalah Timo Werner, yang diyakini bisa menyelesaikan permasalahan di lini depan the Blues selama beberapa tahun terakhir.
“Saat anda melihat suntikan pemain dan apa yang bisa mereka berikan – mereka sudah punya kepribadian dalam dirinya – itu seharusnya membawa tingkat persaingan yang mengangkat skuad ke level berikutnya,” tambahnya.
“Perasaan dan indra saya menunjukkan bahwa para pemain telah merasakan itu, tapi kami harus menunjukkannya di lapangan, dan adalah tugas saya untuk mengaturnya dan membuat kami maju,” pungkasnya.
Pembuktian itu bisa terlihat saat Chelsea bertemu Brighton & Hove Albion dalam laga pekan pertama Premier League, hari Selasa (15/9/2020) dinihari nanti. Pertandingan tersebut akan diselenggarakan di markas Brighton, Falmer Stadium.