Chelsea tidak akan meninggalkan gaya bermain berbasis ball possession (kepemilikan bola) dan akan terus bergantung pada playmaker Jorginho, meski menelan dua kekalahan beruntun di Liga Primer 2018/2019.
The Blues dipermalukan Bournemouth 0-4 di Vitality Stadium, Rabu (30/1/2018). Itu kekalahan liga terburuk klub London Barat tersebut sejak 1996. Sebelumnya, Pasukan Maurizio Sarri dibungkam Arsenal 0-2.
Meskipun mendominasi penguasaan bola melawan Bournemouth, Chelsea berjuang keras untuk mengalirkan tendangan dengan Jorginho sebagai playmaker. Namun, Sarri mengatakan dia tidak akan mengubah sistem 4-3-3 untuk pertandingan melawan Huddersfield Town di Staford Bridge, Sabtu (2/2/2019).
“Pertama saya ingin melakukan dengan sangat baik Rencana A. Saya tidak ingin mengubah sesuatu yang tidak berfungsi, saya ingin melihatnya bermain dengan baik dan kemudian kami ingin mengubah sesuatu,” kata Sarri kepada wartawan.
“Saya perlu berbicara dengan pemain dan melibatkan mereka lebih dari yang saya lakukan saat ini. Kami perlu meningkatkan reaksi, fase ofensif karena kami memiliki banyak pemain individu, tidak mudah untuk berubah.” Pelatih asal Italia itu menyoroti pemainnya setelah pertandingan melawan Bournemouth. Dia mengulangi pernyataan sebelumnya bahwa dia tidak bisa memotivasi mereka.
“Saya mengatakan bahwa mungkin saya tidak bisa memotivasi mereka. Jika ada beberapa masalah mental itu bisa pemain, staf teknis, atau klub,” ujar Sarri. “Kami pasti melakukan sesuatu yang salah, pertama-tama staf. Itu adalah bagian dari pekerjaan saya, tentu saja, tetapi saya ingin mengubah mentalitas.” Chelsea berada di urutan kelima dalam klasemen dengan 47 poin dari 24 pertandingan.