DewaSport.asia – Gianluigi Buffon takkan selamanya beraksi di lapangan. Baru-baru ini, kiper legendaris Juventus mengungkap kapan dirinya bakal gantung sepatu.
Buffon masih mengikuti kompetisi sepak bola papan atas meski usianya sudah sangat jauh dari kata muda, 43 tahun. Namun, ia sudah tak bisa lagi memainkan peran sebagai penjaga gawang utama Juventus saat ini.
Sang pelatih, Andrea Pirlo, hanya memainkan dirinya dalam beberapa kesempatan saja. Sementara pos kiper utama selalu diberikan kepada Wojciech Szczesny yang performanya kian gemilang seiring waktu berjalan.
Istilah ‘tua-tua keladi’ pantas disematkan kepadanya. Usia sama sekali tak menghalanginya, dan itu bisa dibuktikan oleh catatan enam clean sheet dan lima kali kebobolan dari 10 penampilannya di semua kompetisi musim ini.
Batas Akhir Karir Buffon
Meski demikian, bukan berarti Buffon berencana untuk meneruskan karirnya di dunia sepak bola dalam waktu yang lama. Baru-baru ini, ia mengungkapkan kapan dirinya bakal mengumumkan gantung sepatu.
“Begini, di dalam kepala saya, sungguh ada pertanda untuk berhenti yang terakhir, batas maksimal, yakni Juni 2023,” ungkapnya kepada the Guardian.
“Itulah batas maksimalnya, benar-benar maksimal. Tapi saya juga bisa berhenti dalam empat bulan ke depan,” kata Buffon lagi, yang kontraknya bersama Juventus bakal berakhir pada bulan Juni 2021 mendatang.
Usia Bukan Halangan
Banyak yang beranggapan bahwa bermain di usia Buffon adalah hal yang mustahil. Memang, kebanyakan, seorang pemain memutuskan gantung sepatu ketika usianya telah mencapai sekitaran angka 35 tahun.
Bisa lebih cepat, juga lebih lama, tapi tidak mencapai angka lebih dari 40 tahun. Kalau benar pensiun di tahun 2023, maka usianya pada saat itu sudah 45 tahun. Ini menjadi bukti dari Buffon kalau sepak bola tidak memiliki batas usia.
“Mereka berkata bahwa saat anda mencapai usia saya, tanda-tanda penurunan akan terlihat sekaligus – dari satu momen ke berikutnya. Saya tidak percaya ini,” tambahnya.
“Saya merasakan apa yang saya rasakan, dan sensasi yang saya miliki di dalam diri tidak membuat saya berpikir adanya kolaps secara tiba-tiba,” pungkasnya.