Atlet bulu tangkis Denmark Viktor Axelsen merebut gelar tunggal putra di Indonesia Masters pada hari Minggu, mengalahkan atlet Taiwan Chou Tien-chen dengan dua set langsung. Petenis nomor satu dunia itu mengalahkan Chou 21-10, 21-12 dalam pertandingan yang berlangsung selama 41 menit di arena olahraga Istora, Jakarta.
Axelsen mengaku jika Ia suka bermain di Istora dan selalu bermimpi memenangkan turnamen di Istora. Ini adalah tempat legendaris baginya, jadi memenangkan kejuaraan ini adalah sesuatu yang sangat istimewa baginya. Hal itu disampaikan oleh pemain berusia 28 tahun kepada wartawan.
Di final, Axelsen menghadapi Chou Tien Chen dari China Taipei yang sebelumnya mengalahkan Loh Kean Yew dari Singapura 21-16, 8-21, 21-19 dalam pertandingan yang ketat.
Sukses Menang Lawan Ginting
Kemenangan Axelsen datang setelah ia mengalahkan favorit tuan rumah Anthony Sinisuka Ginting di semi-final. Pebulu tangkis nomor satu dunia Viktor Axelsen mengalahkan pebulu tangkis Indonesia Anthony Sinisuka Ginting pada Sabtu untuk melaju ke final Indonesia Masters.
Pemain asal Denmark itu mengalahkan favorit tuan rumah Ginting dua set langsung dengan skor 21-15, 21-15 dalam pertandingan 48 menit di arena olahraga Istora Senayan di Jakarta. Baginya Ginting selalu sangat, dan sangat sulit untuk dikalahkan di kandang sendiri.
Tapi Axelsen mengaku bahwa ia berhasil menjaga rencana permainan di bagian terpenting dari permainan ungkapnya kepada wartawan.
Tunggal Putri Dimenangkan Chen Yufei
Di tunggal putri, Chen Yufei dari China mengalahkan Ratchanok Intanon dari Thailand untuk merebut gelar pertamanya sejak medali emasnya di Olimpiade 2020 di Tokyo. Ia mengalahkan Ratchanok, peraih gelar Indonesia Masters putri 2020, dalam pertandingan tiga set selama 74 menit 21-16, 18-21, 21-15.
Chen menyatakan sangat senang mendapatkan medali emas hari ini. Ia menghadapi beberapa kesulitan selama pertandingan tetapi ia mengaku sangat senang untuk mengatasinya dan mengamankan kemenangan. Chen Yufei sendiri merupakan pemain peringkat empat dunia.
Chen mengamankan tempatnya di final setelah mengalahkan rekan senegaranya He Bingjiao 21-17, 21-14 di semifinal.
Perpisahan Poli
Berakhirnya Indonesia Masters juga mengakhiri karir bulutangkis pemain legendaris Indonesia. Momen tersebut menjadi perpisahan yang emosional bagi Greysia Polii di hari terakhir DAIHATSU Indonesia Masters 2022 saat sang juara Olimpiade mengucapkan selamat tinggal di depan penonton tuan rumah di Istora Senayan.
Peraih medali emas ganda putri Tokyo 2020, yang telah mengumumkan pengunduran dirinya, melakukan reuni emosional di atas panggung dengan mantan pasangannya Apriyani Rahayu.
Layar di sekitar aula menyiarkan video yang menyoroti penghargaan dan pencapaian Polii, termasuk kemenangan atas tiga medali perunggu Kejuaraan Dunia. Momen itu berakhir dengan ucapan ‘Terima kasih, Indonesia’.
Pemain berusia 34 tahun, yang mencapai karir tertinggi No.2 dunia bersama Nitya Krishinda Maheswari pada tahun 2016, mengatakan pada acara tersebut bahwa Ia memiliki begitu banyak orang untuk berterima kasih, dan ia merasa harus menuliskannya.
Ia mengucapkan terima kasih untuk keluarga saya, teman-teman, suaminya Felix dan PBSI selama 19 tahun yang luar biasa. Ia juga mengucapkan secara khusus terima kasih kepada Apriyani. Tanpa rekannya itu, lima tahun terakhir tidak akan mungkin terjadi.
Mereka menciptakan begitu banyak kenangan dan mendapatkan begitu banyak gelar. Ia merasa pasangannya tersebut telah memberi dorongan untuk melanjutkan. Istora adalah tempat pertama kali Polii bermain dan sekarang ia mengakhiri karirnya di tempat yang sama.
“Terima kasih semua. Terima kasih, Indonesia.” Ucap Polii penuh haru.
Indonesia Open Menunggu
Setelah Indonesia Masters, Indonesia Open akan dimulai pada 14 Juni dan akan berlangsung hingga 19 Juni. Turnamen back-to-back sangat dinantikan oleh para penggemar bulu tangkis setelah hampir tiga tahun tanpa penonton langsung di ibu kota Indonesia karena pandemi virus corona.
